Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memproyeksikan ongkos pembangunan perlintasan tidak sebidang dengan 400 titik jalan layang atau fly over dalam pembangunan proyek kereta semi cepat Jakarta--Surabaya mencapai Rp10 triliun.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli menuturkan dalam proyek tersebut terdapat 1.992 perlintasan sebidang sepanjang Jakarta menuju Surabaya atau sering disebut pantai utara (Pantura) Jawa. Namun, tidak seluruh perlintasan tersebut akan dibangun tidak sebidang.
Perlintasan sebidang adalah perpotongan jalur kereta api dengan jalan raya, yang membuat pertemuan moda kereta dengan angkutan jalan raya seperti sepeda motor dan mobil terjadi.
Pada perlintasan sebidang, lanjutnya, kerap terjadi kecelakaan yang berdasarkan data, sehari terjadi 1 orang korban meninggal akibat kecelakaan di perlintasan tersebut.
"Kalau kita lakukan tidak sebidang membutuhkan biaya tidak murah. Beberapa akan ada penggabungan, sudah dididentifikasi ada 400 fly over dengan peningkatan kereta api kita perkirakan [biayanya] Rp10 triliun," terangnya, Jumat (6/9/2019).
Dia menyatakan biaya itu cukup mahal, tetapi demi keselamatan memang perlu investasi yang cukup besar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa terkait rencana pembangunan jalur tersebut, pemerintah masih melakukan negosiasi dengan Jepang untuk pinjaman dana.
"Tentu dengan suatu perjanjian yang katakanlah berimbang dan cepat. Kita juga ingin ini segera cepat dan lebih berimbang dan kita dapat kemanfaatan diantaranya tingkat komponen dalam negeri [TKDN]," tuturnya.
Dia menuturkan studi kelayakan proyek sudah dimulai dan dalam waktu dekat akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk hasil studi tersebut.