Bisnis.com, JAKARTA — Ophir Indonesia mengembalikan pengelolaan blok eksplorasi North East Bangkanai kepada pemerintah akibat potensi cadangan migas yang dianggap tidak memenuhi keekonomian.
Presiden dan GM Ophir Indonesia a Medco Company Ignatius Tenny Wibowo mengakui bahwa blok North East Bangkalai akan dikembalikan ke pemerintah. Pihaknya telah mengajukan surat kepada Kementerian ESDM.
Setelah melakukan studi selama enam tahun di blok eksplorasi tersebut, Ophir menyatakan tidak melanjutkan pengelolaannya. “Kami sudah melakukan studi, kalaupun dianggap belum selesai, kami ikuti saja aturan pemerintah,” katanya, baru-baru ini.
Ophir Energy yang resmi diakuisisi Medco Energi pada Mei lalu ini juga memiliki hak pengelolaan di blok Bangkanai, blok West Bangkanai, blok Sampang dan blok Madura. Adapun blok Bangkanai, Sampang, dan Madura, sudah berproduksi.
Sementara itu, blok West Bangkanai masih dilakukan studi seismik. Tenny memastikan blok migas yang dikembalikan hanyalah North West Bangkanai, sementara untuk West Bangkanai pihaknya masih terus melakukan studi eksplorasi.
Dia pun mengamini bahwa ada blok migas yang diminati investor lain, tetapi Tenny enggan menyebut wilayah kerja mana yang dimaksud.
“Ada yang dalam pembicaraan, ada juga mau dilepas. [Blok Bangkanai] Itu cadangannya besar, mau ditingkatkan, kok dilepas. Produksinya masih banyak,” tambahnya.
Saat ini, Blok Bangkanai memasok gas bumi ke PT PLN (Persero) sebanyak 20 juta kaki kubik per hari (mmscfd). PLN memiliki pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai berkapasitas 155 megawatt (MW) di Kalimantan Tengah.
Ophir telah mengalirkan gas ke PLTMG Bangkanai pertama kali pada 2016 sebesar 5 mmscfd, lalu meningkat menjadi 20 mmscfd pada 2017 sampai sekarang. Menurutnya, jika PLN meminta pasokan lebih besar, pihaknya masih mampu memperlebar hingga 25 mmscfd.
Tenny menjelaskan saat ini, cadangan terbukti yang ada di blok Bangkanai sebesar 2 triliun cubic feed (TCF). Aset Ophir di Indonesia sebagian besar merupakan wilayah kerja eksplorasi.