Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Tourism Development Corporation, BUMN yang bergerak di bidang pengembangan pariwisata, menargetkan pembangkit listrik tenaga bayu dapat beroperasi sebelum penyelenggaraan MotoGP 2021 di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan bahwa pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ini merupakan sinergi BUMN dengan PT Indah Karya, BUMN yang bergerak di bidang konsultan teknologi.
"PLTB ini merupakan bagian program pemerintah untuk mencapai bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen tahun 2025, sekaligus mewujudkan The Mandalika sebagai kawasan pariwisata ramah lingkungan," kata Abdulbar, Jumat (6/9/2019).
Menurut Abdulbar, kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan, pembangunan, dan investasi energi baru terbarukan (EBT) di KEK Pariwisata Mandalika.
Abdulbar menjelaskan bahwa pengembangan PLTB ini dituangkan melalui penandatanganan memorandum of undertanding (MoU) dan head of agreement (HoA) dengan Direktur Utama PT Indah Karya Nel Adianto bertempat di kantor pusat ITDC Jakarta, Kamis (5/9/2019).
“Melalui perjanjian ini, ITDC dan Indah Karya bersepakat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di KEK Mandalika, melalui pemanfaatan PLTB," ujar Nel Adianto.
Baca Juga
Nel mengatakan bahwa PLTB yang akan dibangun di Mandalika nantinya menggunakan teknologi terkini yang mampu menghasilkan listrik meskipun kecepatan angin hanya mencapai 5,50 meter per detik.
"Kami juga sepakat dengan ITDC untuk membangun instalasi PLTB Mandalika yang siap mendukung ajang balap motor kelas dunia MotoGP di Mandalika tahun 2021" ujarnya.
Berdasarkan perjanjian, ITDC akan menyediakan lahan untuk PLTB, sedangkan Indah Karya akan melakukan investasi pembangunan generator turbin angin dengan investasi mencapai Rp90 Miliar.
Selain investasi, Indah Karya juga akan menyediakan teknologi, sumber daya pendukung pembangunan, serta pengoperasian generator turbin angin tersebut.
"Nantinya, teknologi ini akan dikelola PT Indah Karya serta energi listrik yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk keperluan di KEK Mandalika," papar Nel.
Abdulbar menambahkan bahwa pemanfaatan teknologi EBT di Mandalika selaras dengan konsep pengembangan ecotourism salah satunya dalam bentuk penerapan infrastruktur ramah lingkungan.
"Sebelumnya, kami telah mengoperasikan instalasi pengolahan air bersih menggunakan teknologi sea water reverse osmosis dengan kapasitas produksi air bersih berkapasitas 3.000 meter kubik per hari guna memenuhi kebutuhan air bersih di KEK Mandalika sejak November 2016," katanya.