Bisnis.com, DENPASAR -- Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) menilai akreditasi dari lembaga yang kredibel sangat diperlukan bagi sebuah bandara.
Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto menilai Airport Council International (ACI) mampu memberikan penilaian yang objektif bagi suatu bandara. Hasil akreditasi juga sesuai dengan realitasnya.
Kalau dari kami, selain airport quality service tentu diperlukan juga airport safety and security. Terlebih di industri penerbangan faktor keamanan dan keselamatan sangat penting," ujarnya, Selasa (3/9/2019).
ebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi menuturkan akreditasi tidak membuat perseroan berhenti melakukan revitalisasi maupun peningkatan kapasitas. Bahkan, adanya akreditasi bandara harus memacu peningkatan kualitas baik kinerja maupun layanan.
Pada 2017, kapasitas seluruh bandara yang dikelola mencapai 96 juta penumpang. Adapun, ditargetkan pada 2023 bisa meningkat hingga 130 juta penumpang.
Beberapa bandara yang sedang dalam proses revitalisasi dan peningkatan kapasitas antara lain Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Pattimura, dan Bandara Lombok Praya.
Baca Juga
"Mulai 2020 seluruh bandara AP I wajahnya sudah berubah. Ini cara kita untuk mengejar service level ke standar internasional," kata Faik beberapa waktu lalu.
Tahun ini, AP I dipercaya ACI sebagai operator bandara pertama di Asia-Pasifik sebagai tuan rumah Customer Experience Global Summit. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada 2--5 September 2019 di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
