Bisnis.com, JAKARTA Perum Bulog memastikan ketersediaan beras aman hingga akhir tahun karena pengadaannya masih lebih besar ketimbang kebutuhan untuk operasi pasar.
Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar menyebutkan saat ini jumlah serapan beras Bulog mencapai 4.000 ton per hari. Adapun kebutuhan untuk operasi pasar tak sampai 3.000 ton per hari.
“Artinya antara in [serapan beras] sama out [distribusi] masih banyak in-nya,” kata Bachtiar ketika ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (2/9/2019).
Menurut Bachtiar, dengan kondisi seperti ini, stok beras yang ada di gudang Bulog akan mampu terjaga untuk waktu yang cukup lama. Untuk diketahui, posisi stok atau cadangan beras pemerintah di gudang Bulog saat ini mencapai 2,37 juta ton dengan stok beras komersil mencapai 150.000 ton.
Bachtiar memprediksi pihaknya masih akan sanggup menyerap 500.000 ton beras hingga akhir tahun kendati terjadi kekeringan di sejumlah daerah di Pulau Jawa.
“Daerah Jawa sebagian ada kekeringan [tapi] Jawa Tengah kan masih panen. Ayo kita lihat di Pemalang kalau enggak percaya. Di daerah Purwodadi, Grobogan, masih ada lah panen-panen itu,” tambahnya.
Selain daerah tersebut, menurut Bachtiar, panen juga masih berlangsung di Jawa Timur. Di daerah ini saja, pihaknya bisa menyerap hingga lebih dari 1.000 ton.
Sementara itu, masa panen di Sulawesi Selatan diprediksi akan menghasilkan hingga ratusan ribu ton beras hingga akhir September.
Dia pun menegaskan bahwa melihat kondisi ini, Indonesia tidak perlu melakukan impor beras untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.