Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian mendorong industri kecil dan menengah (IKM) untuk beradaptasi dengan teknologi digital demi meningkatkan daya saing di era revolusi industri 4.0.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan secara perlahan akan terjadi proses transformasi digital di dunia industri. Hal ini tidak hanya terjadi pada industri dengan skala besar, melainkan juga industri berskala kecil dan menengah.
“Implementasi industri 4.0 melalui transformasi digital bukan suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada industri kecil dan menengah, tetapi hal tersebut perlu upaya bersama dari pemerintah, penyedia teknologi, serta komitmen IKM itu sendiri,” ujarnya ketika membuka seminar nasional Startup, Tech Provider 4 IKM di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Airlangga mengatakan jika para pelaku IKM melakukan transformasi digital, kontribusi sektor industri terhadap PDB nasional bakal meningkat. Dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, katanya, telah disebutkan salah satu langkah aksi untuk sektor IKM adalah pemberdayaan melalui teknologi.
Oleh karena itu, pelaku IKM diharapkan mau membuka diri dan berkolaborasi untuk memulai proses transformasi digital dengan bantuan startup sebagai technology provider atau problem solver.
“Inovasi teknologi digital yang dihasilkan merupakan tools yang dapat menjawab kebutuhan industri,” ujarnya.
Transformasi digital menjadi sorotan utama karena jumlah IKM di Indonesia berjumlah lebih dari 4,4 juta unit usaha berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah tersebut setara dengan 99% dari seluruh unit usaha industri di Indonesia.
Kemenperin pun mendorong agar para IKM bisa bekerja sama dengan startup dalam menerapkan teknologi digital yang aplikatif dan solutif bagi IKM untuk dimanfaatkan di lini manajerial, produksi, maupun pemasaran. Berdasarkan laporan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (Mikti) dalam Mapping & Database Startup Indonesia 2018, jumlah startup di Indonesia pada tahun lalu mencapai 992 startup.