Bisnis.com, SOLO - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, meresmikan peron KA Bandara yang terletak di jalur 8,9, dan 10 emplasemen Stasiun Solo Balapan, Kamis (29/8/2019).
KA ini menghubungkan antara Stasiun Solo Balapan di Solo dengan Bandara Adi Soemarmo di Boyolali. Setelah Stasiun KA Bandara Adi Soemarmo rampung dibangun, kini menyusul peron KA Bandara di Stasiun Solo Balapan kelar digarap.
Dirut PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM) selaku pihak yang menggarap proyek ini, Dwiana Slamet Riyadi, mengatakan pihaknya telah berhasil membangun ruang tunggu dan peron KA Bandara sebagai sarana pendukung bakal beroperasinya KA Bandara.
Pihaknya berharap ini bisa berkembang menghubungkan antara Bandara Adi Soemarmo dengan Bandara Adi Sucipto dan New Yogyakarta International Airport.
“Pembangunan ruang tunggu ini ditugaskan kepada KAPM selama setahun. Dari awal ada beberapa kali perubahan proses desain. Dengan segala visi misi PT KAI, inilah wujud ruang tunggu dan peron KA Bandara. Segala fasilitas yang ada kami juga mempertimbangkan disabilitas people. Didukung 40 AC, toilet, ruang tunggu, pintu otomatis, dan sebagainya,” katanya dalam peresmian, Kamis (29/8/2019).
Peresmian ruang tunggu dan peron KA Bandara oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, di Stasiun Solo Balapan, Kamis (29/8/2019). (Solopos-Farida Trisnaningtyas)
Dirut PT KAI, Edi Sukmoro, berharap ini menjadi model untuk diterapkan pada KA Bandara lainnya.
“Keberadaan Ruang Tunggu dan Peron KA Bandara di Stasiun Solo Balapan yang terkoneksi dengan moda transportasi Kereta Api, maupun moda transportasi darat (Bus) melalui Terminal Tirtonadi yang dihubungkan dengan skybridge sekaligus menghubungkan tiga bandara yakni Adi Soemarmo Surakarta, Adisutjipto Yogyakarta serta Bandara Yogyakarta International Air Port di Kulonprogo merupakan jawaban bagi masyarakat yang menginginkan kemudahan transportasi,” papar Dirut.
"Keberadaan Ruang Tunggu dan Peron KA Bandara di Stasiun Solobalapan yang terkoneksi dengan moda transportasi lain tentunya dapat dijadikan model transportasi yang ideal untuk menjawab masalah transportasi di masa mendatang," tambah dia.
Bangunan peron tunggu ini terdiri atas dua lantai ini berada di jalur 9 yang dimatikan. Adapun bentuknya menonjolkan desain modern dengan atap setengah lingkaran lonjong dari bahan Alumunium Composite Panel (ACP). Sementara dindingnya memanfaatkan kaca, lantai peron menggunakan batu granit warna putih.
“Desain dan bangunan peron seperti ini baru satu-satunya yang kami bikin di stasiun kereta api di Indonesia. Peron tunggu KA Bandara ini dibangun dua lantai. Lantai I memiliki luas 645 meter persegi dan berfungsi sebagai peron naik turun penumpang kereta api, sementara lantai II dengan luas 1.299 meter persegi sebagai ruang tunggunya,” tutur Project Manager PT Kereta Api Properti Manajemen, Sugeng Saputro.
Adalah PT KAPM yang notabene anak perusahaan PT KAI-lah yang menggarap proyek yang dilaksanakan selama 240 hari sejak 26 September 2018 lalu ini dan rampung pada 30 Juni 2019 lalu.
Selain desain modern, peron tunggu KA Bandara juga dilengkapi pendingin udara atau air conditioner (AC) sehingga menjadi nonsmoking area atau ruangan bebas rokok.