Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Konsumen Korea Selatan Terjun ke Kondisi Paling Suram

Dampak perang perdagangan dan kemerosotan ekspor menyeret sentimen konsumen di Korea Selatan ke kondisi paling suram dalam lebih dari dua setengah tahun.
Bank sentral Korea./Reuters
Bank sentral Korea./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Dampak perang perdagangan dan kemerosotan ekspor menyeret sentimen konsumen di Korea Selatan ke kondisi paling suram dalam lebih dari dua setengah tahun.

Melalui pernyataan Bank of Korea (BOK), Selasa (27/8/2019), indeks sentimen konsumen bulanan yang dirilis bank sentral Korsel tersebut turun menjadi 92,5 pada Agustus dari 95,9 bulan sebelumnya.

Penurunan itu membawa indeks sentimen ke level terendahnya sejak Januari 2017, sebulan setelah pemakzulan Presiden Park Geun-Hye.

“Pembatasan ekspor baru oleh Jepang, eskalasi konflik perdagangan AS-China, kemerosotan ekspor negara, dan penurunan harga ekuitas adalah beberapa di antara alasan memburukan sentimen rumah tangga,” terang BOK, seperti dilansir dari Bloomberg.

Indeks tersebut ditentukan dengan mensurvei 2.381 rumah tangga dari 12 Agustus hingga 19 Agustus mengenai pandangan mereka tentang sejumlah subjek termasuk pendapatan, pengeluaran, dan prospek ekonomi.

Angka di bawah 100 berarti ada lebih banyak tanggapan yang pesimistis ketimbang optimistis.

Ekonomi Korea Selatan telah terpukul oleh perang dagang AS-China, ketika meningkatnya ketidakpastian menggerus permintaan di seluruh dunia dan perusahaan menjadi semakin berhati-hati dalam memperluas investasi.

Konfrontasi perdagangan negara itu dengan Jepang, yang mengancam akan merusak produksi teknologi Korea Selatan, juga menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda.

Sementara itu, sejumlah pembuat kebijakan Korea Selatan telah menyuarakan pesimisme meraka tentang ekonomi Negeri Ginseng.

Pekan lalu, Gubernur BOK Lee Ju-yeol mengatakan proyeksi pertumbuhan sebesar 2,2 persen yang dibuat BOK tidak akan tercapai jika penurunan ekspor dan investasi terus berlanjut.

Anggota Dewan Gubernur BOK dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada Jumat (29/8/2019) untuk meninjau kebijakan suku bunganya. Penurunan sentimen ini akan menjadi hal yang turut dipertimbangkan atas kebutuhan untuk melakukan pelonggaran kebijakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper