1. Harga Minyak Sawit Kehilangan Masa Emasnya
Kendati harga crude palm oil (CPO) sedang menguat 8,38 persen ke level MYR2.162 per ton selama tahun berjalan. Tapi minyak sawit sudah kehilangan masa keemasannya.
Berdasarkan data Bloomberg puncak harga CPO terjadi pada tiga tahun lalu (15/02/17) sebesar MYR3.306 per ton. Setelahnya harga cenderung mengalami penurunan sebesar 34,30 persen ke level MYR2.162 per ton.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Miliarder Hong Kong Mulai ‘Berteriak’
Aksi unjuk rasa besar-besaran yang mengguncang seluruh bagian kota Hong Kong telah memasuki pekan ke-10. Para taipan Hong Kong mulai memecahkan kebisuan mereka ketika dampak dari pergolakan di pusat keuangan Asia ini meningkat.
Peter Woo, pemegang saham terbesar dan mantan Chairman perusahaan pengembang Wheelock & Co., pada Senin (12/8/2019) meminta para pengunjuk rasa untuk melonggarkan aksi mereka yang bertujuan menolak rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi dari wilayah itu ke daratan China.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Efek Polusi Udara bagi Ibu Hamil dan Janin
Sebenarnya polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan bagi seluruh kalangan masyarakat dan segala usia. Akan tetapi, dampak polusi udara lebih berbahaya apabila dihirup oleh ibu hamil, bayi, dan anak.
Secara jangka pendek, ibu hamil dan janin yang terpapar polusi udara dapat mengalai iritasi mata, hidung berair, batuk yang sering kambuh, dan infeksi saluran napas atas.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Jusuf Kalla: Dari 5 Direksi PLN Terakhir, 4 Orang Masuk Penjara
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan sikap hati-hati yang diterapkan pelaku usaha di sektor listrik justru berubah menjadi ketakutan.
Banyak asosiasi pengusaha di bidang listrik yang makin waspada lantaran banyaknya pucuk pimpinan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang diciduk penegak hukum akibat berbagai kasus tender.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Kinerja Keuangan Bank Muamalat Memburuk
Kinerja PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. tak kunjung membaik. Bahkan berdasarkan laporan keuangan teranyar, kuartal II/2019, laba bank anjlok dengan diikuti kualitas aset yang kembali memburuk.
Laba bersih setelah pajak bank per Juni 2019 merosot 95,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp5,1 miliar. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang merosot 68,1% yoy menjadi satu penyebabnya.
Baca berita lengkapnya di sini.