Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas : Investasi SDM Harus Sejak Dalam Kandungan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan bahwa pemerintah membutuhkan investasi bagi sumber daya manusia (SDM) mulai dari usia awal 1.000 hari.
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menjawab pertanyaan saat wawancara tentang rencana pemindahan lokasi ibu kota, di Kantor Kementerian PPN, Jakarta, Selasa (30/7/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menjawab pertanyaan saat wawancara tentang rencana pemindahan lokasi ibu kota, di Kantor Kementerian PPN, Jakarta, Selasa (30/7/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan bahwa pemerintah membutuhkan investasi bagi sumber daya manusia (SDM) mulai dari usia awal 1.000 hari.

Dalam Forum Merdeka Barat, Rabu (14/8/2019), Bambang menyatakan pemerintah membutuhkan rancangan utama dimulai dari kesehatan.

Fokusnya kata Bambang adalah penurunan angka kematian ibu dan stunting.

"Jadi kalau mau invest ya jangan invest dari SMP, SMA, tapi juga perlu dari 1.000 hari awal kehidupan," tegas Bambang di Kantor Bappenas.

Dia menegaskan dalam Human Capital Index menunjukkan skor Indonesia rendah di antara banyak negara Asia Tenggara yakni 0,53. Sebut saja Singapura tercatat skor 0,88, lalu Vietnam 0,67, Filipina mencatat skor 0,55, dan Malaysia mencatat 0,67.

"Ini artinya berdasarkan capaian pendidikan dan cakupan kesehatan yang lahir tahun ini 18 tahun kemudian hanya mencapai 53% dari potensi produktivitas maksimumnya," paparnya.

Bambang menyebut jika dibandingkan dengan produktivitas 53% saja Indonesia jelas lebih rendah dari Filipina dan Vietnam.

Dia mengharapkan agar dengan rencana strategis penguatan SDM maka angkatan kerja bisa memaksimalkan produktivitasnya.

"Persaingan dengan Vietnam yang sama-sama manufaktur ini yang kita khawatirkan kita bisa kalah bersaing dengan Vietnam karena mereka lebih tinggi dari produktivitasnya," pungkasnya.

Bambang menegaskan upaya mempersempit skor ini harus mengalami kenaikan mulai tahun depan.

Salah satunya dengan kemampuan untuk meningkatkan produktivitas. Utamanya dalam menuju era industri, Making Indonesia 4.0.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper