Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini Cerita Sri Mulyani Saat Ditunjuk Jadi Menkeu oleh Jokowi

Sebelum memutuskan kembali menjadi Menteri Keuangan pada 2016, Sri Mulyani mengaku sebenarnya sudah cukup nyaman berada di World Bank.
Muhamad Wildan
Muhamad Wildan - Bisnis.com 02 Agustus 2019  |  15:26 WIB
Ini Cerita Sri Mulyani Saat Ditunjuk Jadi Menkeu oleh Jokowi
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamim Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memberikan paparan saat konferensi pers, di Jakarta, Selasa (30/7/2019). - Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan prosesnya kembali menjadi bendahara negara setelah sempat mengemban tanggung jawab tersebut pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini disampaikannya dalam "Kadin Talks" yang dipandu oleh Ketua Kadin Rosan Roeslani, di Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Perlu diketahui, sebelum menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo, Sri Mulyani merupakan Managing Director World Bank.

"Dimensinya tidak cuma apa yang untung buat saya, prosesnya sangat kompleks karena Pak Jokowi. Kenapa saya ingin bergabung? Karena Pak Jokowi bilang ingin membangun Indonesia, karena saya rasa itu cita-cita mulia," ucapnya.

Posisi Menkeu pun kembali diembannya meski Sri Mulyani mengaku sebenarnya sudah cukup nyaman berada di World Bank. Selama 6 tahun bergabung di lembaga internasional itu, dia bisa berkeliling dunia dalam rangka menurunkan tingkat kemiskinan. Perjalanannya ke berbagai negara itu disebutnya memberikan banyak pengalaman.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu senang untuk kembali ke pekerjaan lama. Ketika Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menkeu menggantikan Bambang Brodjonegoro, kondisi APBN pada 2016 juga disebut sudah tergolong sulit.

"Pak Bambang [Brodjonegoro] juga meluncurkan UU Tax Amnesty di saat keuangan negara sangat demanding," lanjutnya.

Dengan keadaan yang mendesak tersebut, Sri Mulyani pun memutuskan untuk meninggalkan World Bank dan kembali menjadi Menkeu.

"I don't think anyone can say no to that situation [Saya rasa siapapun tidak bisa bilang tidak di situasi seperti itu]. Saat negara memanggil Anda harus datang. Itu yang namanya kecintaan dan nasionalisme kita," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Jokowi sri mulyani
Editor : Annisa Margrit

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top