Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEKNOLOGI: Negara Berkembang Lihat Peluang, Negara Maju Anggap Ancaman

Sebanyak 65% responden Asean sangat setuju atau setuju bahwa emansipasi wanita di negara berkembang akan membawa kebangkitan ekonomi
Aktivis perempuan membawa poster pada aksi unjuk rasa memperingi hari perempuan sedunia 2019 di Banda Aceh, Aceh, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Irwansyah Putra
Aktivis perempuan membawa poster pada aksi unjuk rasa memperingi hari perempuan sedunia 2019 di Banda Aceh, Aceh, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Irwansyah Putra

Masa Depan Emansipasi Perempuan

Sebanyak 65% responden Asean sangat setuju atau setuju bahwa emansipasi wanita di negara berkembang akan membawa kebangkitan ekonomi. Hal ini lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan 57% rata-rata global.

Responden di Indonesia (64%) memiliki tingkat persetujuan tertinggi ke-2 di antara negara-negara Asean lainnya. Sementara, Vietnam memiliki yang terkuat (78%). Indonesia diikuti oleh Malaysia dan Singapura (keduanya di 59%).

Responden kawasan ASEAN paling tidak setuju dengan prediksi ini (9%) dibandingkan dengan negara lain yang disurvei.

Pada perkembangan lain, di seluruh dunia, terbentuk konsensus bahwa uang tunai akan tergantikan, tetapi responden Indonesia memiliki pandangan yang berbeda.

Secara gobal, 52 persen responden sangat setuju atau setuju bahwa perkumpulan negara G10 tidak akan lagi menggunakan uang tunai sebagai media pertukaran pada tahun 2035.

Negara-negara berkembang lebih setuju (54% sangat setuju atau setuju) dengan prediksi perubahan ini dibandingkan dengan negara maju (48% sangat setuju atau setuju).

 Namun di Indonesia, hanya 28% yang sangat setuju atau setuju, sementara 48% responden Indonesia sangat tidak setuju atau tidak setuju.

“Yang terlihat jelas di sekitar Beijing dan New Delhi juga terbukti dalam hasil survei – para profesional ekonomi baru punya memiliki pandangan yang jelas atas perubahan pusat gravitasi ekonomi global. Seiring pergerakan mereka merebut peluang yang diwakili oleh kekuatan pasar baru dan kemajuan teknologi baru, arus bakat dan modal akan mempercepat kenaikan ekonomi baru,” kata Tom Orlik, Kepala Ekonom Bloomberg.

 New Economy Forum 2019 akan diadakan di Beijing pada 20—22 November di tepi Danau Yanqi. Hampir 500 eksekutif bisnis paling berpengaruh sedunia, inovator teknologi, pejabat pemerintah, pakar dan akademisi dari lebih dari 60 negara dan wilayah akan berkumpul di Beijing untuk mengusulkan solusi atas disurpsi oleh pergeseran menuju ekonomi baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Perang Dunia Ketiga
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper