Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WIKA Tertarik Proyek Jembatan Timbang Kementerian Perhubungan

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., tertarik untuk mengelola proyek infrastruktur perhubungan darat yang menggunakan skema availability payment.
Dokumen foto kegiatan jembatan timbang di Sumatera Utara (Sumut)./Antara
Dokumen foto kegiatan jembatan timbang di Sumatera Utara (Sumut)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., tertarik untuk mengelola proyek infrastruktur perhubungan darat yang menggunakan skema availability payment.

Manager Divisi Investasi Infrastruktur WIKA Bambang Sunar Surjanto menuturkan masih akan melihat feasibility studies (FS) atau studi kelayakan dari masing-masing proyek yang ditawarkan Kementerian Perhubungan.

"Kalau kami lihat dari FS-nya menarik, ya kami lakukan, kami tertariknya yang melalui skema availability payments saja dulu yang sudah jelas," katanya di Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Skema availability payment atau pembayaran secara berkala melibatkan pihak swasta yang akan membangun proyek dan pemerintah membayarnya setelah proyek tersebut selesai.

Dia menuturkan proyek pengembangan perhubungan darat yang menggunakan skema availability payments (AP) adalah pengembangan 73 jembatan timbang. Dengan demikian, WIKA tertarik untuk menjajal lebih lanjut kerja sama pembangunan tersebut.

"Kami bangun dulu, selesai bayarnya dicicil pakai AP, mau berapa tahun 6 tahun, 5 tahun. Jembatan timbang dikembangkan dulu saja sesuai permintaan spesifikasinya seperti apa, kita penuhi, nanti baliknya dicicil, pakai AP," jelasnya.

Untuk skema kerja sama lainnya, dia menyatakan akan memperhatikan lebih lanjut mengenai rencana pengembangan terminal dan pengalihan fungsi jembatan timbang yang menyisakan lahan kosong untuk dikembangkan.

"Lahan juga ada [yang tertarik], cuma kita mau lihat dahulu skemanya seperti apa. Kalau skema KPBU, yang skemanya pakai sistem pengelolaan aset itu lahan kosong kami mau membuat apa, kami rencanakan dulu, kami harus tahu permintaan [di daerahnya] seperti apa," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi menuturkan pihaknya akan membangun 73 jembatan timbang dengan total kebutuhan investasi mencapai Rp330 miliar.

Adapun, konsesi pengembalian skema AP akan dilakukan dalam jangka waktu 15 tahun. "Jembatan timbang jumlahnya anggaran Rp330 miliar, direncanakan konsensi 15 tahun dengan luas total 12 hektare," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper