Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasta Bimbang Investasi di Terminal Bus, Ini Saran Jitu MTI

Masyarakat Transportasi Indonesia menyarankan agar Kementerian Perhubungan membangun komunikasi lebih lanjut dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dalam merencanakan kerja sama terminal.
Suasana lengang terlihat di Terminal Bus Terboyo yang terendam rob di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6)./Antara-Aditya Pradana Putra
Suasana lengang terlihat di Terminal Bus Terboyo yang terendam rob di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6)./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA -- Masyarakat Transportasi Indonesia menyarankan agar Kementerian Perhubungan membangun komunikasi lebih lanjut dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dalam merencanakan kerja sama terminal.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya S. Dillon menilai kurang tanggapnya peminat pengelola terminal bus tipe A bisa jadi karena investor lebih banyak dan memperhatikan pemasaran di Kontor Bersama Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) RI.

"Ada baiknya direktorat terkait di Bappenas [Badan Perencanaan Pembangunan Nasional] dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia dilibatkan dalam tahap perencanaan KPBU," ungkapnya kepada Bisnis.com, Selasa (16/7/2019).

Sebenarnya, dia menuturkan Kemenhub sudah memiliki contoh sukses penggunaan skema KPBU. Contoh sukses tersebut seperti dalam pembangunan infrastruktur Kereta Api Makassar-Parepare.

Dia menegaskan sudah seharusnya seluruh masalah mengenai KPBU dibawa ke Kantor Bersama KPBU RI untuk diselesaikan.

Sebelumnya, investor masih bimbang menjajaki investasi terminal di 125 lokasi yang dikelola Ditjen Perhubungan Darat meskipun skema kerja sama pengelolaan dibuka seluas-luasnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan sudah banyak pengusaha yang ingin menjajaki kerja sama pengelolaan terminal tipe A. Namun, dia menegaskan banyak yang menghilang di tengah pembicaraan.

"[Terminal] Tirtonadi, Solo itu sudah dia ada lokal itu [yang mau investasi], begitu digambar, hitung konsensi, kontribusi tetap setiap tahun, dilelangkan, mundur mereka," tuturnya kepada Bisnis.com.

Lebih lanjut, dia menginginkan agar pengelolaan terminal diambil alih oleh BUMN dalam bentuk entitas baru.

Selain itu, dia menyatakan kalau terminal tipe A yang sejumlah 125 terminal dikelola seluruhnya oleh Kemenhub tidak dapat berjalan secara profesional.

"Memang kalau itu dikelola oleh saya itu tidak profesional, petugas-petugas kita, mungkin dalam arti mengelola traffic, lalu lintas kendaraannya mungkin profesional, tapi begitu bicara manajemen gedungnya sulit juga, bukan bidangnya" tuturnya.

Budi menyebut setidaknya sudah ada dua terminal yang siap dikelola oleh swasta dalam waktu dekat, yaitu Terminal Tanjung Priok dan Terminal KH Ahmad Sanusi, Sukabumi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper