Bisnis.com, SURABAYA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno menyebutkan sejak 1978 hingga 2014, jalan tol yang baru terbangun hanya mencapai 780 Km.
Hal itu disampaikan Rini saat menghadiri Rakerda XV dan Diklatda II HIPMI Jatim di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/7/2019).
Rini membeberkan pentingnya konektivitas yang telah dibangun BUMN untuk mendorong peningkatan ekonomi nasional.
Rini memberi contoh tol Trans Jawa yang telah dicanangkan oleh Presiden ke-2 Soeharto pada 1996. Sementara itu, dalam waktu 4,5 tahun, pemerintah berhasil membangun 782 Km yang menyambungkan Palembang hinga Probolinggo.
“Apakah karena kekuatan Superman? Bukan. Ini karena kami semua di BUMN berpikir out of the box,” kata Rini dalam siaran tertulis, diterima Selasa (16/7/2019).
Dia mengakui banyak pihak meremehkan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol. Padahal, pembangunan infrastruktur ini penting dan mampu meningkatkan konektivitas antardaerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tanpa konektivitas yang baik, ekonomi tidak bisa berkembang," jelas Rini.
Secara statistik kinerja BUMN dalam empat tahun terakhir sangat membanggakan. Hal ini terlihat dari total aset BUMN yang tumbuh hingga 179 persen dari Rp4.577 triliun di 2014 menjadi Rp8.207 triliun di 2018.
Laba bersih pun tumbuh 142 persen menjadi Rp210 triliun di 2018, dari Rp 148 triliun di 2014. Investasi BUMN pada 2018 mencapai Rp487 triliun dan peningkatannya hingga 204 persen dari 2014. Apabila diakumulasikan selama 4 tahun terakhir, investasi BUMN mencapai Rp1.290 triliun.
“Dampak dari pertumbuhan BUMN sebagai agen pencipta nilai tercermin pada kontribusi langsung yang diberikan kepada APBN berupa pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan dividen terus meningkat. Pada 2014 sumbangannya mencapai Rp407 triliun dan pada 2018 mencapai Rp478 triliun atau meningkat 117 persen,” kata Rini.
Sebagai agen pembangunan nasional, lanjut Rini, BUMN memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai konektivitas melalui pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Dalam empat tahun terakhir, lanjut Rini, BUMN terus membangun infrastruktur baik darat, laut, udara, infrastruktur kelistrikan, maupun infrastruktur pertelekomunikasian. Semua itu dipersiapkan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.
“Pemerintahan Presiden Bapak Joko Widodo Bersama Bapak KH. Ma’ruf Amin pada periode pemerintahan yang akan datang, akan terus melanjutkan program infrastruktur untuk menghubungkan jalan tol, kereta api, pelabuhan dan bandara dengan kawasan produksi rakyat yang terhubung dengan kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan dan tambak-tambak perikanan,” tambahnya.
Di tengah persaingan global yang sangat ketat, tambah Rini, korporasi harus saling berkonsolidasi dalam berbagai format seperti membentuk holding, merger atau akuisisi. Hal yang sama juga harus dilakukan BUMN jika ingin tetap kuat dan mampu memenangkan usaha dalam persaingan baik lokal, regional maupun global yaitu dengan membentuk holding BUMN secara sektoral.
“Tujuan dari pembentukan holding tersebut tidak lain adalah agar BUMN kita mampu melakukan hilirisasi produk yang mampu menciptakan nilai tambah berkali-kali lipat, menggarap peluang dari pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan seperti pembukaan kawasan atau kota baru di sekitar jalan tol, kawasan industri di sekitar pelabuhan maupun bandara untuk memberikan multiplier yang lebih besar lagi bagi perekonomian nasional,” kata Rini.
Rini menambahkan, pencapaian yang diraih tidak lepas dari sosok pemimpin-pemimpin di BUMN. Startups ataupun perusahaan yang sudah establish akan tetap bertahan di tengah badai ekonomi apabila orang-orang di dalamnya menjalankan perusahaan dengan hati.
Menurut Rini, tiga kriteria dasar dalam pemilihan leader di BUMN yakni harus berintegritas. Ini harga mati untuk dapat diangkat sebagai Direksi BUMN. Selanjutnya leader BUMN harus memiliki nurani pengabdian kepada masyarakat karena BUMN adalah milik seluruh masyarakat Indonesia. Terakhir, seorang leader BUMN harus governance dan comply dengan segala tata aturan sehingga tidak ada pelanggaran yang menyebabkan terganggunya operasi bisnis perusahaan.
“Kepada seluruh Pengusaha Muda Indonesia baik yang baru memulai usaha maupun yang telah berjalan, jalankan usaha Anda dengan integritas, menjaga kelestarian lingkungan dan tidak berhenti untuk terus berinovasi menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Anda merupakan generasi mayoritas warga negara Indonesia, di pundak para pengusaha muda, perekonomian Indonesia akan terus bergulir dan membesar dan menjadi kekuatan dunia,” pungkas Rini.