Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tren surplus neraca perdagangan bakal berlanjut hingga bulan-bulan kedepan.
Untuk diketahui, nilai ekspor Juni 2019 mencapai US$11,78 miliar, tumbuh negatif 20,6% month-to-month (mtm) dan terkontraksi 8,98% year-on-year (yoy).
Adapun untuk impor tercatat sebesar US$11,58 miliar, turun 20,7% (mtm) dan naik 2,8% (yoy).
Kinerja ekspor yang rendah tersebut disebabkan oleh perdagangan dunia yang memang sedang tertekan.
"Walaupun surplus tidak banyak, itu menunjukkan tendensi surplus akan berlanjut," katanya, Senin (15/7/2019).
Darmin mengatakan kedepannya surplus ataupun defisit dari neraca dagang Indonesia bakal banyak dipengaruhi oleh kinerja ekspor-impor sektor migas.
Baca Juga
Untuk diketahui, neraca dagang sektor migas pada Juni 2019 masih mengalami defisit sebesar US$966,8 juta. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan defisit bulan April dan Mei yang bengkak hingga US$1,49 miliar dan US$1,04 miliar.
Sepanjang 2019, defisit neraca dagang dari sektor migas mencapai US$4,78 miliar year to date, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$5,61 miliar.
Meski pada bulan Juni ini neraca perdagangan Indonesia surplus, neraca dagang pada 2019 secara keseluruhan masih defisit hingga US$1,93 miliar.
Secara lebih rinci, sektor migas sepanjang 2019 mengalami defisit US$4,78 miliar, sedangkan sektor non migas surplus US$2,84 miliar.