Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI BAJA : Derita yang Tak Kunjung Usai

Industri baja memiliki peranan yang sangat penting sebagai penopang bagi industri-industri lainnya. Namun, hal tersebut nyatanya tidak membuat industri baja nasional berjaya.
Foto Silmy Karim tahun 2015 saat menjabat Direktur Utama PT Pindad (Presero). Silmy Salim ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) dalam RUPS Kamis (6/9/2018), sehingga harus meninggalkan jabatannya sebagai Direktur Utama PT Barata (Persero)./Bisnis-Rachman
Foto Silmy Karim tahun 2015 saat menjabat Direktur Utama PT Pindad (Presero). Silmy Salim ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) dalam RUPS Kamis (6/9/2018), sehingga harus meninggalkan jabatannya sebagai Direktur Utama PT Barata (Persero)./Bisnis-Rachman

Silmy : Moratorium Impor Baja

Silmy mengakui bahwa harga produk impor asal China yang lebih murah membuat produsen lokal sulit untuk bersaing. Akibatnya, utilisasi pabrik yang sudah rendah akan semakin menurun. Saat ini, beberapa industri hilir bahkan kolaps seperti yang dialami oleh produsen baja lapis.

Menurunnya produksi juga menyebabkan efek domino seperti kebangkrutan yang dialami perusahaan, pemutusan hubungan kerja, mempercepat deindustrialisasi, melebarnya defisit neraca perdagangan baja, menurunnya penerimaan pajak, hingga menurunnya minat investasi di sektor industri baja.

Untuk menjamin keberlangsungan industri baja nasional, Silmy berharap pemerintah bisa melakukan moratorium atau pengendalian khusus impor baja paduan dari China, serta mewajibkan penggunaan produk baja domestik untuk proyek pembangunan yang dilaksanakan pemerintah maupun yang dilaksanakan oleh BUMN dan BUMD.

Halaman Selanjutnya
Ini Harapan Wapres JK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper