Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mark Dynamics (MARK) Jajaki Pasar India dan Sri Lanka 

Produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Tbk. tengah menjajaki beberapa pasar baru guna mencapai target perolehan laba bersih sebesar Rp100 miliar pada 2019. 
(Kiri ke kanan) Presiden Komisaris PT Mark Dynamics Indonesia, Tbk, Chin Kien Ping; Direktur Utama Ridwan Goh; dan Direktur Keuangan Budi Muharsyah setelah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (14/5/2019) malam, di Medan. Dalam RUPST, perseroan membagikan dividen Rp7 perlembar saham dengan total Rp26,2 miliar. JIBI/ Bisnis/M. Abdi Amna
(Kiri ke kanan) Presiden Komisaris PT Mark Dynamics Indonesia, Tbk, Chin Kien Ping; Direktur Utama Ridwan Goh; dan Direktur Keuangan Budi Muharsyah setelah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (14/5/2019) malam, di Medan. Dalam RUPST, perseroan membagikan dividen Rp7 perlembar saham dengan total Rp26,2 miliar. JIBI/ Bisnis/M. Abdi Amna

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Tbk. tengah menjajaki beberapa pasar baru guna mencapai target perolehan laba bersih sebesar Rp100 miliar pada 2019. 

Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh mengungkapkan, perseroan tengah menjajaki pasar India dan Sri Lanka. Saat ini dalam proses negosiasi harga. Emiten dengan kode saham MARK ini berharap penjajakan dapat memberikan hasil positif pada kuartal III/2019. Dengan begitu permintaan dari kedua negara itu mulai masuk pada akhir September tahun ini.

"Prosesnya sudah 50 persen - 60 persen. Saat ini dalam tahap negosiasi harga," kata Ridwan Goh ditemui usai menerima penghargaan Bisnis Indonesia Award 2019, Jumat (12/7/2019). 

Ridwan menjelaskan, langkah menjajaki India dan Sri Lanka seiring dengan strategi perseroan menambah varian produk yakni cetakan sarung tangan bedah.

Perusahaan yang menguasai 35 persen pasar cetakan sarung tangan global itu merupakan produsen cetakan sarung tangan yang ahli dan spesialis di sarung tangan nitrile. 

Langkah ini melengkapi strategi sebelumnya yakni menambah pasar baru di China dan Vietnam. Perang dagang AS-China dinilai belum memberikan dampak terhadap penjualan MARK ke China. 

"Kami sedang fokus untuk menambah varian produk, sehingga dapat mengejar laba bersih Rp100 miliar," imbuhnya. 

Ridwan menambahkan, dalam dua tahun ke depan pihaknya berencana melakukan akuisisi bisnis baru untuk mendorong laba perseroan. Saat ini MARK telah melihat beberapa bisnis yang dianggap cukup menjanjikan. 

Meski belum membeberkan sektor bisnis yang bakal diakuisisi, Ridwan menyebut ada investor strategis yang siap mendanai rencana aksi korporasi itu. 

"Banyak private equity fund besar yang tertarik dengan kami. Ada dari AS, Korea, Jepang," sebutnya. 

Lebih lanjut, Ridwan mengatakan kinerja keuangan perseroan pada semester I/2019 masih sesuai dengan target. Pada tahun ini, MARK memasang target pendapatan sebesar Rp360 miliar dan laba bersih Rp100 miliar. Kapasitas produksi mencapai 7,2 juta unit per tahun.

Hingga kuartal I/2019, perseroan merealisasikan pendapatan Rp88,06 miliar dan laba bersih Rp23,05 miliar. Pendapatan sebesar Rp79,92 miliar berasal dari penjualan ekspor. 

Selain penetrasi pasar baru, Ridwan menambahkan kinerja positif di tahun ini bakal didorong oleh keberhasilan perseroan melakukan efisiensi kerja di setiap departemen. "Semester I/2019, profit margin sekitar 26 persen. Kami lihat apakah profit margin dapat mencapai 27persen - 28 persen," katanya. 

Pada penutupan perdagangan Jumat (12/7/2019), saham MARK melemah 0,40 persen ke level Rp492. Meski demikian secara year to date, saham ini telah memberikan return 23,93 persen. 

Saham MARK saat ini diperdagangkan pada PER 20,50 kali dan memiliki kapitalisasi pasar Rp1,87 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper