Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Kabupaten di Jawa Tengah Darurat Air Bersih

Musim kemarau di Jawa Tengah diprakirakan mencapai puncaknya pada Agustus hingga November 2019.
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019). Menurut petani setempat, puluhan hektar sawah di daerah itu mengalami puso dan gagal panen akibat kesulitan mendapat pasokan air irigasi sehingga petani mengalami kerugian yang tidak sedikit./ANTARA FOTO-Oky Lukmansyah
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019). Menurut petani setempat, puluhan hektar sawah di daerah itu mengalami puso dan gagal panen akibat kesulitan mendapat pasokan air irigasi sehingga petani mengalami kerugian yang tidak sedikit./ANTARA FOTO-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, SEMARANG — Empat kabupaten di Jawa Tengah telah mengajukan permintaan bantuan air bersih ke pemerintah provinsi guna memenuhi kebutuhan air warga yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

"Kabupaten Boyolali, Temanggung, Klaten, dan Pati meminta bantuan air bersih karena sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Sudaryanto seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/7/2019).

Keempat kabupaten itu, menurutnya, termasuk dalam kelompok 14 kabupaten/kota yang menghadapi kekeringan dan kekurangan air bersih.

Kabupaten/kota yang dana tanggap daruratnya sudah habis dan tidak mempunyai dana untuk mengatasi dampak kekeringan, kata Sudaryanto, bisa mengajukan permohonan bantuan air bersih ke pemprov melalui BPBD Jawa Tengah.

"Tahun ini kami telah menganggarkan Rp320 juta untuk pengadaan 1.000 tangki air bersih."

Pemprov, BPBD, dan dinas terkait di Jawa Tengah sudah memetakan daerah-daerah yang berpotensi menghadapi kekeringan selama musim kemarau tahun ini.

Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi yang dilakukan pemprov, 1.319 desa di 287 kecamatan di 31 kabupaten/kota di Jawa Tengah rawan mengalami kekeringan.

Sebanyak 545.851 keluarga yang terdiri atas 2.056.287 jiwa di wilayah tersebut sudah menghadapi dampak kekeringan.

Musim kemarau di Jawa Tengah diprakirakan mencapai puncaknya pada Agustus hingga November 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper