Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Siapkan Roadmap Dorong UMKM Binaan Go Export dan Go Digital

Bank Indonesia akan memberi arahan atau roadmap pendampingan bagi semua kantor perwakilan dalam membina UMKM siap ekspor dan berbasis digital.
Pedagang batik menunggu pembeli di Pasar 17 Agustus, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Saiful Bahri
Pedagang batik menunggu pembeli di Pasar 17 Agustus, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Saiful Bahri

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia akan memberi arahan atau roadmap pendampingan bagi semua kantor perwakilan dalam membina UMKM siap ekspor dan berbasis digital.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia Budi Hanoto mengatakan dari total 898 UMKM binaan Bank Indonesia yang tersebar di 46 kantor perwakilan, baru 662 UMKM yang sudah melalui proses pendampingan dari hulu ke hilir.

Menurut Budi, BI akan menyusun arahan pasti bagi kantor perwakilan untuk mengembangkan UMKM binaan.

Dia menilai upaya ekspor produk UMKM cukup urgen untuk bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan menambah cadangan devisa. Namun standar kualitas masih menjadi agenda BI dalam mencapai UMKM berkualitas ekspor.

Oleh sebab itu, setiap kantor perwakilan BI perlu punya strategi jangka panjang dalam mengatasi penambahan permintaan atau demand produk ekspor. BI perlu mempertimbangkan kebutuhan bahan baku dan menggenjot hasil produksi.

"Seringkali ada daerah yang masih bingung juga karena persediaan [bahan baku atau tenaga kerja] masih kurang. Maka BI membina dan kantor perwakilan melakukan business matching," ujarnya di Kantor Bank Indonesia, Selasa (9/7/2019).

Arahan kepada kantor perwakilan BI selain untuk mendorong UMKM berkualitas ekspor juga arahan untuk digitalisasi perdagangan. Budi berharap strategi ini bisa membawa konsumen lokal dan luar negeri semakin loyal pada produk UMKM Indonesia.

"Produk kita paling banyak minatnya pada kain dan makan-minuman olahan," sambungnya.

Mengutip data BPS, sektor UMKM bisa menyerap sekitar 70% dari angkatan kerja per tahun.

Menurut Fashion Designer dari industri kreatif Totok Januar, tuntutan produk UMKM berkualitas premium memang menjadi salah satu PR pemerintah.

Dia sepakat bahwa tantangan sektor UMKM adalah meningkatkan kualitas industri kreatif rumahan ini menjadi produk kualitas premium.

"Saat ini yang terberat itu dari China dan Jepang. Mereka satu grup bisa membawa produk kreatif baru," ujar Totok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper