Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIREKTUR UTAMA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK., SILMY KARIM : "Industri baja harus Diselamatkan"

Di tengah persaingan industri baja yang semakin penuh tantangan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. berupaya melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan kinerja dan daya saing.

Saya Menegaskan Tidak Ada PHK Massal

Berapa jumlah fasilitas pabrik KS yang masih beroperasi hingga saat ini?

Dari total 9 pabrik atau plant, ada 6 yang tidak beroperasi. Rencananya, ada 2 yang besok mulai dioperasikan. Dengan demikian, yang tidak beroperasi hanya tinggal 4 plant. Untuk yang 4 plant itu memang sudah tidak efisien, dan tidak bisa lagi dioperasikan, karena biaya produksinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga jualnya.

Bagaimana sebenarnya gambaran terhadap kebutuhan dan penyerapan baja di dalam negeri?

Saat ini, kebutuhan 14 juta ton, tetapi kapasitasnya baru ada sekitar 6 juta ton—7 juta ton. Masih banyak sebenarnya kebutuhannya, tetapi konsumsi per kapita kita kan juga rendah.

Bagaimana dengan kontribusi bisnis dari anak usaha?

Kontribusi anak usaha saat ini sekitar 30% dari total bisnis, itu di luar afiliasi. Kami tentunya mesti realistis dalam membangun Krakatau Steel yaitu yang mana yang harus diperkuat, misalnya supporting bisnis baja.

Bisnis pelabuhan logistik juga punya potensi bagus, untuk pengembangan maupun penguasaan bisnis logistik secara menyeluruh menjadi total solution, itu juga penting. Kemudian, untuk KDL bisa dikembangkan ke renewable energy.

Untuk KTI saat ini cukup eksis untuk air ke industri, misalnya fasilitas water treatment yang menyuplai air industri. Kapasitasnya saat ini 3.000 liter per detik.

Artinya, anak-anak usaha KS sudah cukup advance. Termasuk nanti anak usaha di bidang industrial estate juga akan kita dorong untuk mengembangkan fasilitas industrinya sekitar 500 ha lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper