Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan kebijakan Perusahaan Umum DAMRI dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk penjualan tiket bisa mengatasi kebocoran pendapatan perusahaan pelat merah itu.
Menurutnya, DAMRI melakukan kebijakan pemasangan tiket elektronik (e-ticket) sehingga mengurangi fungsi helper di dalam bus. Pemasangan e-ticket tersebut menyebabkan para helper menjadi bekerja di luar bus atau mengurusi penumpang naik dan turun dari bus.
"Saya mendapat laporan bahwa perubahannya itu adalah bagaimana menggunakan teknologi informasi ticketing online ya. Nah ini kan pasti bagus, praktis, mengurangi kebocoran, dan tentunya DAMRI akan maju," katanya seusai acara penggalangan pencalonan kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) di Jakarta, Senin (8/7/2019) malam.
Sebagai korporasi, paparnya, DAMRI sah saja melakukan pembaruan sistem tiket mengingat adanya perubahan zaman. "Bahwa di sana ada yang belum cocok ya jangan dong, kita kan inginnya maju ya. Jadi kemarin sudah negosiasi, ada satu kesepakatan mereka tetap jalan ya," tuturnya.
Terkait dengan kebijakan bagi helper yang mengalami pemutusan hubungan kerja, Menhub menyatakan hal itu merupakan kebijakan DAMRI secara korporasi.
Sebelumnya, supir bus Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) trayek Bandara Soekarno Hatta pada Jumat (5/7/2019) melakukan aksi mogok kerja meminta agar helper atau kenek bus kembali bertugas di dalam bus.
Setelah sempat terhenti beberapa saat, layanan DAMRI Bandara Soekarno-Hatta kembali beroperasi normal pada Sabtu (6/7/2019) sekitar pukul 12.00 WIB. Para pengemudi DAMRI pun kembali bekerja dengan tidak mengajukan syarat apapun.
Hal tersebut dapat berlangsung setelah manajemen DAMRI dibantu Polres Jakarta Timur, melakukan mediasi, memberi pengertian dan membubarkan pengemudi DAMRI yang mogok bekerja.
Direktur Utama Perum DAMRI SN Milatia Moemin menyepakati bersama para pemangku kepentingan lainnya bahwa layanan masyarakat akan ketersediaan angkutan umum menuju dan dari Basoetta sama sekali tidak boleh terganggu.
Dia menegaskan DAMRI tidak akan mundur untuk terus memberlakukan sistem pembayaran tiket elektronik. "Hal ini merupakan keharusan agar harmonis dengan program digitalisasi yang dilakukan AP II serta sesuai dengan kebutuhan pengguna DAMRI," ujarnya.