Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Anggaran 2020 Disepakati 1,75% dari PDB

Pemerintah bersama dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam pendahuluan Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 bersepakat menargetkan defisit anggaran pada angka 1,52%-1,75% dari produk domestik bruto (PDB).

Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah bersama dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam pendahuluan Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 bersepakat menargetkan defisit anggaran pada angka 1,52%-1,75% dari produk domestik bruto (PDB).

Untuk diketahui, kedua pihak bersepakat pendapatan negara pada angka 12,6-13,72% dari PDB, sedangkan belanja negara dipatok pada angka 14,35%-15,24% dari PDB.

Angka pendapatan dan belanja negara yang disepakati pemerintah dan Banggar DPR RI tersebut turun dari angka yang diusulkan pemerintah dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) yang masing-masing diusulkan masing-masing sebesar 12,7%-13,9% dan 14,4%-15,4% dari PDB.

Angka defisit anggaran diusulkan sebesar 1,52%-1,75% dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menghindari opportunity loss untuk mewujudkan kesejahteraan.

Dengan ini, rasio utang juga akan dijaga pada kisaran 29,4%-30,1% dari PDB dalam rangka menjaga kesinambungan fiskal.

"Jika pemerintah memutuskan untuk menambah utang untuk mempercepat pembangunan, pemerintah perlu melakukannya dengan prinsip kehati-hatian dan tetap menjaga rasio utang sesuai dengan UU dan atas persetujuan DPR RI," ujar Wakil Ketua Banggar DPR RI Jazilul Fawaid dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (9/7/2019).

Dengan ini pula, anggaran pembiayaan dalam pendahuluan RAPBN 2020 disepakati sebesar 1,52%-1,75% dari PDB dengan komposisi SBN Neto sebesar 2,1%-2,4% dari PDB dan investasi sebesar 0,3%-0,5% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper