Bisnis.com, JAKARTA - Harga properti di Hong kong memecahkan rekor tertinggi kendati unjuk rasa besar-besaran bekas koloni Inggris itu sejak pertengahan Juni 2019.
Berdasarkan laporan Centaline Property Agency Ltd, nilai hunian menyentuk rekor tertinggi setelah naik 1,4% pada 30 Juni 2019. Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (6/7/2019), kenaikan harga rumah membuktikan demonstrasi yyang berlangsung sejak pertengahan Juni 2019 tidak berdampak kepada industri real estat.
Sejauh ini, Pemerintah Hong Kong telah menanggungka rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang kontroversial tanpa batas waktu setelah ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan. Namun, masih banyak pihak yang menuntut penarikan RUU secara lengkah dan untuk itu berniat melanjutkan protes.
Menurut Bloomberg Intelligence, permintaan rumah di Hong Kong akan ditopang permintaan dalam jangka pendek, prospek suku bunga yang sukar naik, dan tingkat kepemilikan rumah yang rendah.
Pada awal pekan ini, salam sebuah catatan, analis real estat Patrick Wong menyebut pasokan perumahan publik yang terbatas berpotensi meningkatkan penjualan tahunan ke level tertinggi selama 15 tahun terakhir.