Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mendorong operator pelayanan angkutan umum massal berbasis jalan di Jabodetabek untuk segera merintis penggunaan kendaraan bertenaga listrik.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono menyebutkan, dalam waktu dekat ada operator yang siap meluncurkan pelayanan angkutan Bus Transjabodetabek dengan menggunakan unit bus bertenaga listrik.
"Angkutan umum massal dengan menggunakan bus bertenaga listrik segera diluncurkan oleh salah satu operator dan saya berharap segera disusul operator lainnya," katanya dalam keterangan, Minggu (30/6/2019).
Menurutnya, penggunaan angkutan umum massal bus bertenaga listrik merupakan salah satu langkah konkret untuk mewujudkan transportasi massal ramah lingkungan sesuai Perpres No. 55/2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
Langkah-langkah kongkret menuju transportasi ramah lingkungan tersebut harus segera dimulai. Hal ini menjadi sangat relevan apabila melihat situasi beberapa waktu belakangan ini bahwa kualitas udara langit Jakarta mendapatan sorotan berbagai pihak karena tidak sehat.
Untuk menyikapi hal itu, Bambang mengajak semua pihak berbuat konkret meningkatkan kualitas udara Jakarta. Apalagi, lanjut Bambang, Jakarta baru saja mendapatkan predikat urutan 3 terbaik kota di dunia dalam hal perbaikan sistem transportasi pada ajang Sustainable Transport Award 2019 yang diselenggarakan di Brasil.
Peran Penting Pelaju Bodetabek
Selain predikat terbaik ke 3 dalam ajang Sustainable Transport Award 2019 yang diselenggarakan di Brasil, Jakarta juga baru saja mendapat pengakuan dari TomTom Index sebagai kota yang mengalami penurunan kemacetan cukup baik yaitu sebesar 8 % pada 2018.
Selain upaya keras dari semua kelembagaan dan instansi dengan berbagai kebijakan, pencapaian ini juga tidak lepas dari kontribusi masyarakat pelaju atau pengguna komuter.
Masyarakat pelaju yang dengan kesadaran tinggi menggunakan angkutan umum massal sebenarnya memiliki kotribusi penting dalam menciptakan kondisi transportasi yang lebih baik "Merekalah yang sesungguhnya perlu mendapatkan apresiasi, dan kita harapkan jumlahnya akan semakin bertambah," urainya.
Setidaknya, saat ini terdapat 1 juta orang setiap hari menggunakan kereta commuter, 700.000 orang per hari menggunakan Transjakarta, 80.000 orang per hari menggunakan MRT. Selain itu, ada permintaan angkutan bus JR Connexion dan JA Connexion yang semakin tumbuh.
Bambang menambahkan, sebagai bentuk apresiasi masyarakat yang telah menggunakan angkutan umum, pemerintah semakin keras bekerja untuk mewujudkan perbaikan transportasi Jabodetabek yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
"BPTJ bersama-sama stakeholder yang lain tidak akan menyiakan-nyiakan kepercayaan masyarakat yang sudah mulai tumbuh terhadap pelayanan angkutan umum massal di Jabodetabek, kami akan terus bekerja keras melakukan pembenahan transportasi Jabodetabek dengan berpedoman pada RITJ," ujarnya.