Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengumumkan lima calon mitra yang telah lolos prakualifikasi dalam mengerjakan delapan proyek wilayah kerja panas bumi yang dikelola perseroan.
Vice President Energy Panas Bumi PLN Aris Edi Susangkiyono mengatakan kelima calon mitra tersebut yakni PT Apexindo Pratama Duta, Ormat Technologies, Medco Energi, Halliburton, dan Itochu Corporation. Sebelumnya ada delapan mitra yang digodok PLN, tiga diantaranya gugur yakni Marubeni Corporation, Green Energy Geothermal, dan Semesta Energi.
Kelima calon mitra tersebut selanjutnya memasuki tahap pra joint venture. PLN menarget calon mitra yang terpilih akan diumumkan final pada Juli 2019. "Itu hasil PQ [prakualifikasi], nanti masih ada tahap lanjutan," katanya kepada Bisnis, Jumat (28/6/2019).
Mitra yang terpilih nantinya akan mengerjakan delapan proyek WKP yang telah ditugaskan ke PLN. Delapan WKP tersebut yakni Songa Wayaua di Maluku Utara berkapasitas 10 MW, Atedei berkapasitas 5 MW di NTT, Gunung Sirung 5 MW di NTT, Gunung Tangkuban Perahu 55 MW di Jawa Barat, Oka Ile Ange 10 MW di Pulau Flores, Gunung Ungaran 55 MW di Jawa Tengah, Kepahiang 110 MW di Bengkulu, Danau Ranau 40 MW di Lampung. Delapan proyek tersebut saat ini sedang memasuki tahap pra studi kelayakan.
Menurutnya, PLN membutuhkan mitra yang memiliki kompetensi teknis dalam mengelola panas bumi sehingga kegagalan dapat diminimalisir. Apalagi, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Keuangan Nomor 62/PMK.08/2017 tentang pengelolaan dana pembiayaan infrastruktur yang akan memberikan pinjaman salah satunya kepada BUMN untuk membiayai kegiatan infrastruktur panas bumi. Dengan permen tersebut, jika terjadi kegagalan, porsi pengembalian pinjaman tersebut hanya 50% dan dapat dibebankan kepada mitra yang diajak bekerja sama oleh PLN.
"Bulan depan [pengumuman final], nanti ada rangkaian acara kepada calon mitra," tambahnya.
Sementara, PLN telah mengelola dua WKP yakni Ulumbu di Flores yang beroperasi sejak 2012 dengan kapasitas 4x2,5 MW dan Mataloko berkapasitas 3 MW di Pulau Ende yang beroperasi sejak 2011. PLTP Ulumbu dan Mataloko masing-masing memiliki 3 dan 6 sumur.
PLN saat ini juga sedang melakukan studi kelayakan pada WKP Tulehu di Ambon berkapasitas 2 x 10 MW dengan melakukan pemboran. Adapun pemboran di WKP Tulehu telah dilakukan sejak tahun lalu dan hasilnya masih direview sebelum nantinya dioperasikan untuk pembangkitan.