Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan janjikan Pelabuhan Patimban dapat beroperasi pada pertengahan 2020. Dimana proses pembangunan pelabuhan sudah mencapai 29%.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai dengan rencana. Dia menargetkan Pelabuhan Patimban nantinya sudah dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2020.
“Yang kita bisa rencanakan adalah mungkin April pertengahan tahun depan, kita akan mulai melakukan penggunaan pertama dari car terminal. Oleh karenanya saya akan koordinasikan supaya bisa diselesikan, baru nanti akhir tahun 2020 selesai semuanya,” katanya dalam keterangan, Minggu (23/6/2019).
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan beroperasi pada pertengahan tahun 2020, pihaknya berharap akses jalan dari dan menuju pelabuhan dapat selesai dibangun.
Dia mengungkapkan saat ini progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah 29%. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35%.
Adapun Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta. Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250.000 sampai 300.000 kendaraan per tahun.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi minyak dan gas.
Pembangunannya dilaksanakan dalam 3 tahap, yakni tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,5 juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU), tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta TEUS dan pada tahap ketiga akan meningkat hingga 7,5 juta Teus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
"Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang [Backup Area] untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha," ucap Agus.
Di samping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementertian Perhubungan, telah berlangsung pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.