Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memberikan sinyal akan menurunkan suku bunga acuan 7days reverse repo rate. Kira-kira, apa saja dampak positif dan negatif penurunan suku bunga bank sentral kepada masyarakat luas?
Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia pastinya akan berdampak kepada suku bunga kredit perbankan. Jadi, debitur kredit pemilikan rumah (KPR) bakal mendapatkan suku bunga floating yang lebih rendah.
Lalu, pengajuan kredit baru bisa jadi akan mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah. Namun, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak serta merta langsung menurunkan suku bunga kredit.
Bakal ada masa transisi sekitar sebulan sampai tiga bulan bagi bank untuk menurunkan bunga kreditnya.
Sampai Maret 2019, rata-rata suku bunga kredit menurut penggunaannya berada sekitar 10% sampai 11%.
Bunga kredit konsumsi rata-rata berada di level 11,64%, bunga kredit investasi 10,34%, dan bunga kredit modal kerja 10,54%.
Baca Juga
Selain itu, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia bisa menggairahkan pasar obligasi, terutama surat utang negara. Bagi pemegang surat utang negara ritel seperti, ORI atau Sukri [Sukuk Ritel bisa memantau pergerakan harganya jika ingin mencari cuan dari capital gain [Keuntungan dari selisih harga].
Harga ORI dan Sukri bisa naik ketika suku bunga acuan bank sentral diturunkan, tetapi harga bisa turun ketika suku bunga naik.
Prospek reksa dana pendapatan tetap juga akan menjadi lebih menarik dengan tren suku bunga acuan kembali turun.
Namun, pemangkasan suku bunga bank sentral berarti menurunkan bakal menurunkan bunga deposito. Biasanya, penurunan bunga deposito akan lebih cepat disesuaikan ketimbang bunga kredit.
Sampai April 2019, tingkat bunga deposito 1 bulan berada di level 6,8%, tenor 3 bulan dan 6 bulan berada di level 6,83% dan 7,36%.
Selain itu, kalau kamu memegang surat utang negara ritel berbentuk Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST), siap-siap saja bunganya bakal turun hingga ke batas minimalnya. Terutama, buat yang beli SBR pada periode September 2018 yang sudah merasakan kenaikan suku bunga BI beberapa kali, pasti akan mengalami penurunan bunga.
Lalu, keuntungan reksa dana pasar uang juga menyesuaikan dengan penurunan bunga deposito. Pasalnya, portofolio mayoritas reksa dana pasar uang ada di instrumen deposito.
Saat ini, suku bunga Bank Indonesia sebesar 6%, level itu sudah bertahan selama 7 bulan terakhir. Bank sentral mulai menaikkan suku bunga sejak 17 Mei 2019, saat itu suku bunga dinaikkan dari 4,25% menjadi 4,5%.
Bank Indonesia bakal mengadakan Rapat Dewan Gubernur Bulanan pada 19 juni 2019-20 Juni 2019. Rapat itu akan membahas terkait arah suku bunga bank sentral tersebut.
Jadi, sudah siapkan langkah investasi seiring ancang-ancang Bank Indonesia menurunkan suku bunga?