Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mencatat pertumbuhan pengguna sistem pembayaran dengan perangkat bergerak atau mobile payment untuk kebutuhan belanja baik belanja online maupun belanja di toko ritel.
Survei PricewaterhouseCoopers (PwC) terkait dengan Global Consumer Insights yang dikutip Kamis (13/6/2019), mengambarkan bahwa 47% responden di Indonesia saat ini menggunakan pembayaran bergerak untuk bertransaksi pada 2019.
Angka itu ebih tinggi dibandingkan 2018 yang tercatat masih sekitar 38%.
Survei PwC tersebut melibatkan 21.480 responden dari 26 negara dan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut masuk sebagai responden bersama dengan Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
PwC memberi perhatian khusus terhadap pertumbuhan pengguna mobile payment di Vietnam yang tumbuh pesat.
Dari survei itu, pengguna mobile payment di Vietnam pada 2019 mencapai 61%. Padahal, pada 2018 angkanya masih 37% atau di bawah pengguna mobile payment di Indonesia.
Pertumbuhan yang tinggi juga terjadi di kawasan Timur Tengah di mana pengguna mobile payment saat ini dikisaran 45% dari sebelumnya yang hanya sekitar 25%.
Sementara itu, terkait pola belanja masyarakat, PwC mencatat bahwa kebiasaan masyarakat belanja langsung di toko masih terus tumbuh.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah tren belanja online. Pada 2019, belanja online lebih banyak dilakukan melalui perangkat smartphone jumlahnya mencapai kisaran 24%.
Angka pengguna smartphone untuk belanja lebih tinggi dibandingkan dengan penggunan personal computer (PC) yang pada 2019 tercatat dikisaran 23%.
Padahal, setahun sebelumnya, pengguna PC masih lebih tinggi dibandingkan dengan smartphone untuk kebutuhan belanja online.