Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar petani (NTP) tercatat meningkat 0,38% ke angka 102,61 pada Mei 2019 dari 102,23 pada bulan sebelumnya.
Kenaikan NTP ini umumnya berkat kontribusi empat subsektor di sektor pertanian yakni hortikultura dengan kenaikan NTP sebesar 1,42%, tanaman perkebunan rakyat 0,43%, peternakan 0,83%, dan perikanan 0,37%.
"Kenaikan NTP pada Mei 2019 disebabkan oleh kebaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (10/6/2019).
Peningkatan nilai tukar petani hortikultura sendiri didorong oleh peningkatan harga komoditas khususnya kelompok sayur-sayuran, yakni cabai merah dan kol/kubis juga buah buahan yang terdiri atas apel dan pisang.
Untuk nilai tukar petani perkebunan rakyat ditopang oleh kenaikan indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat khususnya kelapa dan karet. Khusus untuk sektor peternakan, seluruh kelompok penyusunnya baik kelompok ternak besar, kelompok ternak kecil, kelompok unggas, dan hasil ternak menjadi pendoring atas meningkatnya NTP di sektor ini.
"Komoditas yang menyebabkan kenaikan terbesar pada subsektor peternakan ialah sapi potong dan ayam ras pedaging," tambahnya.
Baca Juga
Untuk sektor perikanan, peningkatan NTP terjadi lantaran naiknya harga berbagai komoditas seperti cakalang dan kakap di sektor perikanan tangkap juga ikan mas dan nilem di sektor perikanan budi daya.