Bisnis.com, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mendukung skema penanganan arus balik Lebaran 2019 yang telah dibahas oleh Kementerian Perhubungan selaku regulator, dan seluruh mitra kerja layanan penyeberangan Angkutan Lebaran 2019.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan bahwa ada delapan poin penting yang dibahas dalam rapat persiapan arus balik yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.
"Dari delapan point tersebut, yang menjadi perhatian dari ASDP terkait soal proses bongkar muat kapal, bypass data manifest, penggunaan kapal ukuran besar, pergantian kapal, serta penerapan diferensiasi tarif," kata Ira dalam siaran pers, Selasa (4/6/2019).
Menurutnya, layanan selama arus balik Lebaran tahun ini memerlukan perhatian khusus mengingat waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan arus mudik, karena masyarakat harus sudah kembali beraktivitas pada 10 Juni 2019. Tidak hanya kesiapan sarana dan prasarana, sejak awal ASDP telah mempersiapkan strategi menghadapi lonjakan pengguna jasa saat arus balik berlangsung pada periode yang relatif singkat.
Ira memastikan, ASDP akan mengoperasikan kapal-kapal berukuran besar yakni diatas 5000 GT selama arus balik Lebaran berlangsung, percepatan waktu bongkar muat maksimal 45 menit, serta pergantian kapal yang hanya dilakukan di Pelabuhan Merak saja. Sementara di Pelabuhan Bakauheni hanya saat darurat saja.
Delapan poin penting yang sudah dibahas tersebut, pertama, skema bongkar dan muat akan diberlakukan di dermaga 5 dan 6 hanya muat di Bakauheni dan bongkar di dermaga 4, 5, dan 7 di Merak, selanjutnya berangkat kosongan.
Kedua, bila terjadi antrean masuk ke entri Pelabuhan Bakauheni sepanjang 1 km dari pintu masuk, maka kendaraan dari tol Lampung Bakauheni akan dikeluarkan di Simpang Hatta dan Kalianda, apabila lebih dari 4KM akan dikeluarkan di exit tol Sidomulyo.
Ketiga, untuk memperlambat kendaraan ke Bakauheni, akan dilakukan pola pengaturan waktu dengan cara entri tol di Terbanggi Besar-Simpang Pematang akan menggunakan skema buka-tutup dengan menyesuaikan waktu (jam 06.00 buka dan 16.00 tutup).
Keempat, bypass data manifest di loket penjualan tiket diberlakukan pada semua kendaraan selama arus balik Angkutan Lebaran 2019.
Kelima, skenario pengaturan kendaraan dan pemuatan ke kapal berlaku pada semua kondisi dengan skenario sangat padat (kapal yang dioperasikan besar di atas 5.000 GT dengan waktu port time maksimal 45 menit).
Keenam, pemberlakuan diferensiasi tarif diberlakukan siang hari (08.01 - 19.59 diskon 10%) dan malam hari (20.00 - 08.00 kenaikan tarif 10%) pada 7-9 Jun 2019.
Ketujuh, penggunaan bantuan tugboat di Pelabuhan Bakauheni hanya dikenakan biaya BBM saja. Adapun, di Pelabuhan Merak, penggunaan tugboat dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan tarif yang berlaku dan sesuai judgement dari Nakhoda melalui BPTD setempat.
Kedelapan, selama arus balik, pergantian kapal hanya dilakukan di Pelabuhan Merak. Untuk di Pelabuhan Bakauheni, pergantian kapal hanya dilakukan dalam kondisi darurat