Bisnis.com, GIANYAR - Tingkat okupansi hotel sepanjang periode libur Lebaran 2019 diprediksi tumbuh 5% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B. Sukamdani mengatakan, pertumbuhan tersebut salah satunya disebabkan oleh berfungsinya Tol Trans-Jawa pada musim mudik Lebaran tahun ini.
“Kami awalnya khawatir dengan tekanan dari mahalnya harga tiket pesawat. Namun, kami melihat perkembangan terbaru, masyarakat justru antusias mudik melalui jalur darat lewat tol Trans-Jawa. Hal ini berdampak kepada okupansi kami yang tetap tumbuh,” katanya, Selasa (4/6/2019).
Dia menyebutkan, beberapa daerah yang bukan menjadi tujuan mudik atau destinasi wisata, seperti Bali, tetap mencatatkan tingkat okupansi yang tinggi pada periode arus mudik dan libur Lebaran 2019.
Antusiasme masyarakat untuk berwisata, sambungnya, belum menurun meskipun harga tiket pesawat masih mahal.
“Memang kecenderungannya masyarakat berwisata ke daerah yang masih bisa dijangkau dengan transportasi jalur darat. Maka dari itu kami pelaku sektor perhotelan dan restoran masih berharap harga tiket pesawat dapat diturunkan kembali supaya dampaknya ke pariwisata dan perhotelan dapat tumbuh lebih tinggi,” lanjutnya.
Tim Jelajah Jawa-Bali 2019 (Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M Arief, Maria Elena, Reni Lestari)