Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenpar Tawarkan Program 'Hot Deals' ke Travel Agent China

Kemenpar menggandeng travel agent China dan menargetkan penjualan 1 juta pax pada 2019.
Seorang pengunjung melihat replika perahu tongkang yang akan dibakar setelah puncak perayaan ulang tahun Dewa Tio Hu Guan Sue di Klenteng Hai Cu King Desa Sungai Bakau, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (18/5/2019). Budaya peranakan salah satu daya tarik wisata di Riau./Antara-Aswaddy Hamid
Seorang pengunjung melihat replika perahu tongkang yang akan dibakar setelah puncak perayaan ulang tahun Dewa Tio Hu Guan Sue di Klenteng Hai Cu King Desa Sungai Bakau, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (18/5/2019). Budaya peranakan salah satu daya tarik wisata di Riau./Antara-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menawarkan program Hot Deals dan Tourism Hub melalui Singapura kepada wisman China melalui travel agent di negara tersebut dengan target penjualan mencapai 1 juta pax pada 2019.

Organizing Committee Program Hot Deals Kepri Christine Besinga mengajak delapan agen travel China untuk bersama-sama menyusun paket wisata ke Kepulauan Riau.

Menurutnya, ide dasar Hot Deals adalah memberikan tawaran yang “more for less”, you get more, you pay less”. Konsumen mendapat begitu banyak keuntungan, tapi mereka membayar dengan harga terjangkau dan murah.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar Vinsensius Jemadu menjelaskan Kemenpar menargetkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bisa mencapai 4 juta orang sepanjang 2019 melalui program tourism hub.

“Target Kepri 4 juta wisman,naik 25% lebih tinggi dari rata-rata nasional 12%. Kemenpar akan membantu salah satunya dengan program hot deals yang tahun lalu sukses terjual 700 ribu pax. Tahun ini tagetnya 1 juta pax,” kata Vinsensius Jemadu, seperti dikutip, Sabtu (1/6/2019).

Dari data Kemenpar, ujarnya, setiap tahu, estimasi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk melalui Bandara Changi Singapura (selain orang Indonesia) hampir mencapai 12 juta pax.

Rinciannya yakni sebanyak 32% dari ASEAN minus Indonesia, 22%  dari China-Hong Kong, 17%  dari Asia-Pasifik, 14%  dari Asia Tengah, MEA, dan Afrika. Sisanya dari Eropa dan Australia.

“Artinya peluang kita untuk menggaet wisman yang jumlahnya sekitar 11 juta lebih itu masih terbuka luas," ujar Vinsensius.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper