Bisnis.com, JAKARTA -- Balai Latihan Kerja Lembang mengembangkan Smart Nutrients, sistem otomatisasi budi daya tanaman hidroponik. Sistem tersebut diciptakan untuk memudahkan petani hidroponik dalam pemberian nutrisi pupuk cair tanaman secara otomatis.
Kepala BLK Lembang Aan Subhan menyatakan sistem Smart Nutrients sengaja dkembangkan di pertanian hidroponik yang dianggap sebagai sistem pertanian masa depan. Melalui sistem ini, petani hidroponik tidak perlu repot setiap saat memantau dan melakukan pencampuran nutrisi pupuk cair di bak penampungan air.
"Berkurangnya lahan pertanian membuat orang beralih ke hidroponik karena sistem ini tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pertanian konvensional. Selain itu, tanaman hidroponik juga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi karena lebih bersih, sehat, dan bebas pestisida," ujarnya, dikutip Sabtu (25/5/2019).
Sementara itu, Instruktur BLK Lembang, Iwan Hermawan, selaku tim inovasi di BLK Lembang, menjelaskan cara kerja sistem ini adalah petani menginput kebutuhan nutrisi tanaman ke sistem. Setelah itu sistem akan mengukur dan memonitor kandungan nutrisi di tandon dan secara otomatis menambah dan melakukan pencampuran nutrisi ketika sudah berkurang.
"Melalui smart nutrients ini kandungan nutrisi di tandon bisa terus terjaga hingga masa panen tanaman tiba," ujar Iwan.
Iwan menambahkan, pengembangan sistem ini terus dilakukan melalui aplikasi mobile dengan penerapan Internet of Things (IoT). Dengan begitu pemantauan dan pengontrolan nutrisi hidroponik dapat dilakukan melalui smart phone.
"Smart nutrients merupakan respons BLK Lembang atas tantangan digitalisasi di era revolusi industri 4.0. Aplikasi berbasis android ini menggunakan Internet of Things (IoT)," ujar Iwan.
Sebelumnya, BLK Lembang telah menerapkan aplikasi smart farming untuk pertanian konvensional. Aplikasi ini mampu mendeteksi suhu, kelembaban tanah, dan pH tanah melalui sensor yang ditanam di tanah.
"Dengan aplikasi ini, petani dapat melakukan penyiraman dan pemupukan dengan menekan tombol pada aplikasi smart farming di handphone. Jadi, petani bisa memantau ladangnya di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet," ucap Iwan.