Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral membantah adanya aksi penarikkan uang besar-besaran (rush money) akibat kerusuhan pasca pengumuman hasil Pemilu 2019.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat sesuatu pergerakan transaksi yang tidak normal di perbankan.
"Semua bergerak normal, malah kemarin saya sampaikan transaksi perbankan melalui kliring ritel dan RTGS naik baik volume maupun nilainya," kata Perry, Jumat (24/05/2019).
Pada Rabu (23/05/2019), BI mencatat ada penarikan uang dari bank sentral oleh 13 bank. Penarikan tersebut, kata Perry, dalam rangka memenuhi kebutuhan Lebaran, termasuk pembayaran THR.
Untuk itu, BI telah menyiapkan pasokan uang tunai sebesar Rp300 triliun untuk di ibu kota dan Rp290 triliun untuk di daerah.
Sementara itu, BI memperkirakan kebutuhan uang tunai sepanjang libur Lebaran akan mencapai Rp 217 triliun.
Baca Juga
"Kami juga tingkatkan pelayanan bekerja sama dengan perbankan. Terima kasih kawan perbankan yang terus kita melakukan sinergi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar Perry.