Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) menghimbau masyarakat untuk menyiapkan saldo uang elektronik sesuai tarif yang akan dibayar guna menghindari kehabisan saldo saat melintas di gardu tol.
Pengurus ATI Djoko Sapto M. Mulyo mengatakan tahun ini untuk pertama kalinya, pemudik bisa menggunakan jalan tol tanpa putus dari Merak hingga Probolinggo sejauh 964 kilometer. Dia menambahkan, pemudik perlu memeriksa saldo uang elektronik agar cukup untuk membayar tarif tol.
"Ini penting karena kalau saldo tidak cukup bisa menambah kemacetan di gardu. Sekarang uang elektronik bisa diisi maksimal Rp2 juta. Jadi sebisa mungkin jangan mengisi ulang dengan jumlah kecil," jelasnya di Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Untuk diketahui, operator jalan tol bakal memberikan diskon tarif tol di seluruh ruas yang sudah memberlakukan tarif. Diskon diberikan sebesar 15 persen pada 27-29 Mei 2019 dan 10-12 Juni 2019.
Tarif yang berlaku untuk melintas di koridor Trans Jawa memang membutuhkan saldo tidak sedikit. Sebagai gambaran, tarif terjauh koridor Trans Jawa, yakni Merak-Probolinggo dipatok Rp777.500 untuk kendaraan golongan I.
Adapun tarif pelintas Jakarta-Probolinggo dibanderol Rp727.500. Simulasi tarif ini tidak menghitung ruas Pasuruan-Probolinggo yang hingga 29 April 2019 belum menerapkan tarif. Untuk melintas pulang dan pergi di ruas yang sama, sedikitnya saldo uang elektronik harus terisi Rp1,5 juta.
Baca Juga
Selain kecukupan saldo uang elektronik, Djoko juga mengingatkan pemudik untuk mempersiapkan kondisi kesehatan pengemudi dan kendaraan. Trase jalan tol yang sebagian besar jalur lurus dikhawatirkan membuat pengemudi mengalami kelelahan maupun mengantuk.
"Sekarang jalan tol lurus dan panjang-panjang. Jadi kondisi fisik harus fit," tukas Djoko yang juga menjabat Direktur Independen PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.