Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali menyambangi kantor pusat Chevron di Houston, Jumat (24/5/2019).
Kali ini, Jonan datang menemui EVP Upstream Chevron James W. Johnson untuk membicarakan pengembangan proyek ultra laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
Pertemuan tersebut didampingi didampingi Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar, Konsul Jenderal RI di Houston Nana Yuliana, dan Staf Khusus Menteri ESDM Eddi Hariyadhi.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan pentingnya pertemuan tersebut untuk mempercepat berjalannya proyek IDD.
"Pemerintah ingin proyek IDD memberikan keekonomian yang terbaik bagi negara dan investor, demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019).
Proyek IDD merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi fokus perhatian Pemerintah untuk dapat segera diwujudkan. Oleh karenanya, pembahasan lanjutan antara wakil Negara RI dan manajemen tertinggi Chevron perlu dilakukan untuk dapat memastikan penanganan proyek IDD menguntungkan kedua belah pihak.
Baca Juga
Pemerintah perlu mempercepat pengembangan IDD untuk memastikan keekonomian proyek. Mengacu data Wood Mackenzie, Proyek IDD dan Abadi kalah kompetitif dengan proyek LNG dunia. Perkiraan harga LNG dari IDD dan Abadi di atas 12 persen harga Brent atau kisaran US$70 per barel.
Proyek IDD dan Abadi masih kalah kompetitif dibandingkan dengan proyek Pluto Expansion, LNG Canada, US Brownfield, Mozambizue Onshore, Arctic LNG-2, Papua LNG dan Qatar New Megatrain. Pri Agung menambahkan dengan molornya proyek ini beroperasi, maka keekonomiannya akan terpengaruh.
Terlepas dari misi khusus tersebut, Jonan tercatat setidaknya sudah dua kali menyambangi kantor Chevron selama dia menjabat sebagai Menteri ESDM. Selain membahas pengembangan IDD, Jonan juga membahas transisi Blok Rokan kepada Pertamina.
Pada Juni 2018, Jonan melawat ke Amerika Serikat membicarakan kelangsungan investasi Chevron di Blok Rokan. Jonan juga membahas beberapa hal termasuk teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang bisa diterapkan Chevron di Blok Rokan.