Bisnis.com, JAKARTA—Pucuk pimpinan PT Saka Energi Indonesia, anak usaha bidang hulu PT Perusahaan Gas Negara Tbk., kini tak lagi dijabat oleh Tumbur Parlindungan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, kepastian penggantian Tumbur muncul pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PGN April lalu. Hanya saja, hingga berita ini diterbitkan, manajemen PGN belum memberikan komentar. Begitu pula pihak Saka Energi yang belum memberikan pernyataan resmi. Selain mengganti pejabat Presiden Direktur, PGN juga mengganti Komisaris Utama.
Kendati demikian, Tumbur yang juga menduduki posisi President Indonesia Petroleum Associaton (IPA), mengonfirmasi hal tersebut. Sayang, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai pencopotannya.
“Benar,” katanya, saat dihubungi Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Mengawali karir di Saka sejak 2012 sebagai Vice President Commercial, Tumbur lalu ditunjuk sebagai Chief Executive Officer pada Juli 2016. Pria lulusan University of North Texas ini, juga sudah pernah malang melintang di British Petroleum Asia Pasific, Shell, dan Schlumberger. Sebagai profesional di bidang migas, Tumbur mengaku tetap akan fokus di bidang ini. “Ke depan saya tetap berkomitmen mengabdi untuk negara,” tambahnya.
Saat ini, Pemangku Jabatan Saka diserahkan kepada Nofriadi, sementara Komisaris Said Reza Pahlevy merangkap sebagai pemegang jabatan sementara Komisaris Utama.
Saka Energi yang berdiri sejak 2011 baru pertama kali meraup laba senilai US$16 juta pada kinerja keuangan 2018. Tahun ini, Saka fokus untuk menyelesaikan proyek Lapangan Sidayu dan West Pangkah yang diproyeksi berproduksi pada 2020.
Selain itu, Saka juga sedang melakukan pengeboran di Sumur Tambakboyo 3 dan telah menemukan cadangan migas.