Bisnis.com, JAKARTA--PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan perjanjian pemegang saham (shareholder agreement/SHA) untuk mengakuisisi 25 persen saham PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) sudah bisa ditandatangani dalam waktu dekat.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan penyertaan kepemilikan saham sebesar 25 persen akan dilakukan dengan cara bertahap selama 3 tahun. Kurang lebih nilai investasi yang disiapkan mencapai lebih dari Rp600 miliar selama durasi waktu tersebut.
"Dalam rapat [di Kemenko Maritim] tadi sudah disepakati penyertaan sahamnya, seminggu kedepan akan dituntaskan administrasinya. Sebelum Lebaran sudah menandatangani kesepakatan shareholder agreement," kata Awaluddin, Kamis (16/5/2019) malam.
Dia menambahkan sebelumnya AP II memiliki tiga posisi dalam keterkaitannya dengan BIJB. Posisi pertama adalah sebagai operator bandara karena telah terlibat dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) yang ditandatangani sejak Januari 2018.
Posisi kedua adalah AP II sebagai pemilik aset karena telah mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membangun sisi udara seperti landas pacu (runway), landasan penghubung (taxiway), dan landasan parkir pesawat (apron).
Posisi ketiga adalah AP II sebagai pengembang aset (asset developer). Pengelola bandara Indonesia bagian Barat ini telah berkontribusi dalam memperpanjang runway hingga 3.000 m dari awalnya 2.500 m.
Baca Juga
Pihaknya menjelaskan kesepakatan penyertaan saham tersebut mampu membuat AP II lebih terlibat dalam upaya peningkatan jumlah penumpang di Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka atau biasa disebut Bandara Kertajati. Adapun, saat ini jumlah penumpang di bandara tersebut masih belum optimal.
Awaluddin mengaku telah memiliki beberapa rencana untuk mengoptimalkan bandara yang berkode KTJ itu. Lahan yang masih luas bisa dimanfaatkan untuk pembangunan aerocity seperti kawasan komersial maupun kargo.