Bisnis.com, JAKARTA - Boeing mengklaim telah menyelesaikan pengembangan pembaruan perangkat lunak, uji coba penerbangan dalam simulator dan uji coba teknis penerbangan perusahaan.
Hal tersebut menyusul kecelakaan pesawat jenis Joeing 737 max yang membuat sejumlah negara membatalkan pemesanannya.
Dalam siaran persnya mereka menyatakan sampai saat ini, Boeing telah menerbangkan pesawat 737 MAX dengan menggunakan perangkat lunak yang sudah diperbarui lebih dari 360 jam dalam 207 penerbangan.
"Saat ini kami sedang menyiapkan informasi tambahan untuk memenuhi permintaan Badan Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration atau FAA) yang mencakup detail tambahan tentang bagaimana pilot berinteraksi dengan kontrol kendali pesawat dan layar indikator pada kokpit ketika menghadapi berbagai skenario dalam penerbangan," demikian tulis pernyataan mereka.
Setelah itu, lanjutnya, bersama dengan FAA mereka.juga akan menjadwalkan penerbangan uji coba bagi sertifikasi dan penyerahan dokumentasi sertifikasi
terakhir.
Sebelumnya,
Boeing 737 Max 8 setelah mengalami dua kali kecelakaan, yakni Lion Air JT 610 dan Ethiophian Airlines ET 302.
Sejumlah otoritas penerbangan Uni Eropa dan Amerika Serikat Federal Aviation Administration juga sudah melarang sementara pengoperasian jenis pesawat tersebut.