Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menyebut sejumlah perkembangan global telah mendorong naiknya ketimpangan pendapatan.
Berapa hal itu menurut IMF diantaranya masalah celah di dalam kelas menengah, meningkatnya tensi sosial dan politik, akses ke pendidikan yang masih rendah, globalisasi, hingga perkembangan teknologi yang begitu cepat.
"Pertumbuhan yang inklusif merupakan salah satu tantangan saat ini," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam Tackling Income Inequality Requires New Policies yang dikutip, Kamis (16/5/2019).
Lagarde menjelaskan, pertumbuhan yang lebih terbuka diperlukan untuk mengikis ketimpangan pendapatan. Apalagi menurutnya saat ini masih banyak kalangan yang belum mampu menikmati setiap pertumbuhan yang dihasilkan oleh suatu negara.
Kendati demikian, IMF tak memungkiri, ketimpangan pendapatan secara global telah menurun dan jutaan orang juga telah terangkat dari garis kemiskinan di beberapa dekade belakangan.
Namun di satu sisi, ketimpangan juga telah meningkat secara dramatis di sejumlah negara. Salah satu indikatornya adalah adanya 1 persen populasi yang memiliki sekitar setengah dari kekayaan dunia.
Direktur Riset IMF Gita Gopinath mempertegas kondisi tersebut dengan mengatakan, jika melihat kecenderungan di negara maju, sejak tahun 1990-an ketimpangan pendapatan mulai menunjukan adanya peningkatan.
"Tetapi ketika melihat negara-negara berkembang, itu lebih beragam," kata dia.
Dengan kondisi tersebut, Gopinath menganggap upaya untuk mengatasi ketimpangan harus terus dilakukan dan menjadi prioritas pembuat kebijakan.