Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengingatkan agar pemerintah menggencarkan sosialisasi mengenai penerapan satu arah di tol Trans-Jawa selama periode puncak arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menuturkan bahwa pemerintah harus lebih gencar lagi saat melakukan sosialisasi mengenai kebijakan ini.
Sistem one way atau satu arah ini akan diberlakukan untuk arus mudik mulai dari Cikarang Utama sampai dengan KM 262 atau Brebes Barat. Adapun kendaraan dari arah timur, dari Brebes Barat akan keluar menggunakan jalan arteri atau jalan negara sampai ke Cirebon kemudian Indramayu sampai ke Jakarta.
Sistem satu arah Ini mulai berlaku pada tanggal 30 Mei- 2 Juni dan berlangsung selama 24 jam penuh.
Sementara itu, pada arus balik nanti, one way akan mulai dari Palimanan sampai KM 29 sehingga masyarakat yang dari Jakarta ke arah Bekasi masih dapat menggunakan jalan tol.
“Dengan demikian, masyarakat yang mau ke Jakarta akan berpikir harus melewati jalur yang mana, karena jalur nontol Jakarta--Cikampek ini banyak yang tidak tahu karena terbiasa dengan jalan tol dan tidak terpelihara,” jelasnya, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (10/5/2019).
Pada pekan ini, kebijakan satu arah ini akan difinalisasi, kemudian seluruh pemangku kepentingan baik Kementerian/Lembaga (K/L) terkait termasuk pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menuturkan, sosialisasi akan dimandatkan kepada seluruh pemangku kepentingan.
“Semua jajaran di sepanjang jalan negara akan terlibat untuk sosialisasi seperti kata Kapolri. Kita punya cukup waktu untuk menyampaikan pada masyarakat dan cukup waktu untuk menyiapkannya, perlu semacam rambu atau petunjuk arah untuk kesiapan dari Jasa Marga,” jelasnya.