Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) menilai, walaupun investasi asing pada kuartal I/2019 mendominasi sektor logistik, secara keseluruhan investasi di sektor ini masih didominasi oleh pemain lokal.
Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menuturkan, realisasi investasi asing cukup meningkat di sektor pergudangan karena ada investasi berupa pengembangan daerah industri baru.
Selain itu, aktivitas logistik seperti di pelabuhan, jasa logistik dan kebandarudaraan masih banyak dipegang oleh pemain lokal.
"Logistik masih lebih besar dalam negari, dari sisi jasa logistik bahkan dari infrastruktur kita lebih besar. Contoh, pelabuhan-pelabuhan masih negatif list [dalam daftar negatif investasi]," katanya kepada Bisnis, Kamis (9/5/2019).
Dengan demikian, menurutnya, aktivitas investor asing lebih banyak di pergudangan Indonesia, terlebih lagi, para investor asing ini tetap menggunakan subkontraktor asal Indonesia.
Menurutnya, selama kuartal I/2019 aktivitas investasi cenderung wait and see atau menunggu perkembangan hasil pemilihan umum (Pemilu) pada 22 Mei mendatang, sehingga pertumbuhan ekonomi pada periode ini masih berfokus pada konsumsi masyarakat.
"Dari sisi kegiatan logistik mengalami penurunan, sekarang sedikit kenaikan karena ada Lebaran jadi sedikit naik. Kegiatan ekspor Januari-Maret belum naik signifikan, kegiatan ekspor sudah disimpan dari 6 bulan lalu, belum ada pergantian musim jadi belum ada pengiriman baru, kebutuhan makanan, elektronik orang mulai memberi di peroide 3 bulan ke atas," terangnya.
Dia menuturkan, di sektor transportasi memang sudah mulai tumbuh investasi baru berupa peremajaan kendaraan dan sudah dimulai sejak tahun lalu. "Sudah banyak unit yang usianya sudah tua, memang perlu peremajaan," imbuhnya.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kuartal I/2019 menunjukkan realisasi investasi sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi yang merepresentasikan sektor penunjang logistik mencapai Rp37,3 triliun.
Dengan total kontribusi investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai US$1,64 miliar atau setara Rp24,6 triliun. Sementara itu, realisasi investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp12,7 triliun.