Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Waspada Dampak Ketegangan AS-China

Pemerintah berharap kondisi ekonomi global pada paruh kedua tahun ini lebih kondusif. Selain itu, pemerintah juga mewaspadai ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus berlanjut.
Menkeu Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menkeu Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap kondisi ekonomi global pada paruh kedua tahun ini lebih kondusif. Selain itu, pemerintah juga mewaspadai ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus berlanjut.

"Kita lihat Jumat ini kalau AS akan menaikkan tarif sampai 25 persen untuk China tentu ini akan membuat ekonomi China terpengaruh dan mungkin kondisi ekonomi dunia yang lain juga akan terpengaruh. Jadi kita harus semakin waspada," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (8/5/2019).

Dia mengatakan, saat ini perekonomian di AS memang cukup positif. Namun karena adanya ketegangan itu ekonomi di negara lain turut terkena dampaknya. Dampak negatif dari ketegangan ini menurut Menkeu juga mengancam Indonesia.

"Jadi kita akan lihat untuk ekspornya, mungkin kita juga harus hati-hati. Karena kemarin walaupun kontraksinya sudah mulai kecil tapi kita melihat masih ada kontraksi di skspor," imbuhnya.

Namun demikian Menkeu masih optimistis bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang dipatok sebesar 5,3 persen seiring dengan sejumlah langkah yang terus diupayakan pemerintah.

"Kami akan usahakan. Terutama kalau confident dari investasi dan konsumsi bisa kita jaga, saya rasa itu akan cukup bisa untuk menjaga pada semester kedua," ujarnya.

Pihaknya pun memastikan akan terus melakukan sejumlah langkah-langkah kebijakan yang dapat mendorong realisasi investasi. Terutama meyakinkan investor terkai kondisi politik di Indonesia.

Dia meyakini, setelah tahapan Pemilu 2019 usai dan pemerintahan baru terbentuk, minat investor untuk menanam dananya di Tanah Air. "Bapak Presiden sudah meminta agar situasi investasi di Indonesia bisa diperbaiki," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper