Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap kondisi ekonomi global pada paruh kedua tahun ini lebih kondusif. Selain itu, pemerintah juga mewaspadai ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus berlanjut.
"Kita lihat Jumat ini kalau AS akan menaikkan tarif sampai 25 persen untuk China tentu ini akan membuat ekonomi China terpengaruh dan mungkin kondisi ekonomi dunia yang lain juga akan terpengaruh. Jadi kita harus semakin waspada," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (8/5/2019).
Dia mengatakan, saat ini perekonomian di AS memang cukup positif. Namun karena adanya ketegangan itu ekonomi di negara lain turut terkena dampaknya. Dampak negatif dari ketegangan ini menurut Menkeu juga mengancam Indonesia.
"Jadi kita akan lihat untuk ekspornya, mungkin kita juga harus hati-hati. Karena kemarin walaupun kontraksinya sudah mulai kecil tapi kita melihat masih ada kontraksi di skspor," imbuhnya.
Namun demikian Menkeu masih optimistis bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang dipatok sebesar 5,3 persen seiring dengan sejumlah langkah yang terus diupayakan pemerintah.
"Kami akan usahakan. Terutama kalau confident dari investasi dan konsumsi bisa kita jaga, saya rasa itu akan cukup bisa untuk menjaga pada semester kedua," ujarnya.
Baca Juga
Pihaknya pun memastikan akan terus melakukan sejumlah langkah-langkah kebijakan yang dapat mendorong realisasi investasi. Terutama meyakinkan investor terkai kondisi politik di Indonesia.
Dia meyakini, setelah tahapan Pemilu 2019 usai dan pemerintahan baru terbentuk, minat investor untuk menanam dananya di Tanah Air. "Bapak Presiden sudah meminta agar situasi investasi di Indonesia bisa diperbaiki," tegasnya.