Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata optimistis terminal khusus bagi maskapai berbiaya murah (low cost carrier terminal/LCCT) di T2 Bandara Soekarno-Hatta bisa menambah angka kunjungan wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira atas dibukanya Terminal 2F menjadi LCCT.
“Kami harapkan dengan beroperasinya LCCT ini maka jumlah wisatawan akan meningkat tajam, karena pada prinsipinya wisatawan mancanegara lebih menyukai menggunakan LCCT,” kata Arief dalam siaran pers, Sabtu (4/5/2019).
Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Tanah Air, sekaligus pintu masuk paling utama Indonesia. Setiap tahunnya, jumlah penumpang di Soekarno-Hatta berkisar 60-70 juta penumpang.
PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyesuaikan desain Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sesuai kebutuhan untuk dijadikan sebagai LCCT.
Direktur Utama AP II Muhamad Awaluddin mengatakan terminal didesain sesuai kebutuhan penumpang yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan, dan kemudahan. Demi memenuhi kebutuhan itu, jumlah check-in desk di LCC Terminal 2F akan dikurangi dari 20 unit pada 2020 menjadi 10 unit pada 2022.
Di sisi lain, jumlah fasilitas self check-in ditambah menjadi 40 unit. Seiring dengan itu, fasilitas self bag drop ditambah dari 10 unit pada 2020, menjadi 20 unit pada 2022.
“Pelayanan akan fokus pada digitalisasi seperti web check-in, self check-in dan self bag drop. Ini kami sebut dengan technology implementation for value added services, berbagai layanan berbasis teknologi juga selalu di-update," kata Awaluddin.
Dia menambahkan, secara umum konsep LCC pada Terminal 2F didesain untuk mewujudkan proses keberangkatan yang cepat, pengalaman perjalanan yang menyenangkan, dan pelayanan bernilai tambah yang berbeda dari biasanya. Program aktivasi di terminal juga menjadi bagian penting pelayanan kepada traveler millenial.