Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambahan 10.000 Kuota Haji Diprioritaskan untuk Jemaah Lansia di Daerah Terpencil dan Pedalaman

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa alokasi 10.000 kursi tambahaan jemaah haji yang diberikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk Pemerintah Indonesia pada musim haji 2019, akan dioptimalkan untuk memotong waktu tunggu.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin./ANTARA-Reno Esnir
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Agama memberi prioritas alokasi 10.000 kursi tambahan jemaah haji untuk calon jemaah lanjut usia yang berada di wilayah pedalaman dan terpencil.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa alokasi 10.000 kursi tambahaan jemaah haji yang diberikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk Pemerintah Indonesia pada musim haji 2019, akan dioptimalkan untuk memotong waktu tunggu.

 “Jemaah lansia harus menjadi prioritas penambahan kuota haji tahun ini. Saya minta Kanwil [kantor wilayah] dan Kankemenag  proaktif ‘menjemput bola’, khususnya memberitahu kepada jemaah haji lansia yang mayoritas berada di daerah pedalaman dan terpencil di Indonesia. Saat inilah kita memprioritaskan jemaah lansia,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (26/4/2019)

Menurutnya, kuota penambahan kuota haji pada 2019 berdasarkan masa tunggu pada masing-masing provinsi.

Dari hasil rapat tergambar bahwa masa tunggu haji paling lama atau di atas 30 tahun yaitu Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Penambahan 10.000 kuota haji, lanjut Menag, terjadi di akhir persiapan, sehingga berdampak pada konfigurasi kloter yang harus dipersiapkan agar bisa optimal dan maksimal.

“Dampak lainnya terkait penempatan dengan sistem zonasi yang memerlukan kebijakan untuk menghasilkan pembagian distribusi di setiap provinsi secara merata berdasarkan masa tunggu,” ujar Menag.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper