Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah Terus Merangkak Naik

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) mencatat pada Senin (22/4/2019) harga bawang merah tertinggi di Papua Barat Rp56.900/kg sedangkan yang terendah di Kepulauan Riau Rp28.000/kg.
Petani mengumpulkan bawang merah saat panen di Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (5/5)./Antara-Siswowidodo
Petani mengumpulkan bawang merah saat panen di Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (5/5)./Antara-Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA - Harga bawang merah terus merangkak naik menjelang Ramadhan dengan rata-rata nasional mecapai Rp41.3150/kg.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) mencatat pada Senin (22/4/2019) harga bawang merah tertinggi di Papua Barat Rp56.900/kg sedangkan yang terendah di Kepulauan Riau Rp28.000/kg. Adapun provinsi lain seperti DKI Jakarta tercatat Rp43.350/kg, Sulawesi Utara Rp44.750/kg, dan Sumatera Selatan Rp42.150/kg.

Adapun daerah penghasil seperti Jawa Tengah pun harga tercatat lumayan tinggi Rp39.350/kg. Padahal dalam Permendag nomor 96 tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen menetapkan bahwa harga acuan bawang merah di tingkat konsumen maksimal Rp32.000/kg.

Adapun harga di tingkat petani dibagi menjadi tiga kategori harga. Bawang Merah konde basah Rp15.000/kg, konde askip Rp18.300/kg, dan rogol askip Rp22.500/kg.

Kendati demikian, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Yasid Taufik menegaskan tingginya harga adalah kompensasi atas anjloknya harga bawang merah pada kuartal pertama 2019. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, harga bawang sempat jatuh ke angka Rp10.000/kg. Sementara biaya produksi di rentang Rp10.800/kg.

"Harga bawang merah bukan naik tetapi kembali ke harga yang normal. Sebelumnya bulan Januari, Februari dan pertengahan Maret harga bawang merah sempat jatuh di bawah BEP [break even poin]," katanya kepada Bisnis pada Senin (22/4/2019). BEP merupakan titik di mana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.

Berdasarkan data Kementan, pada kuartal pertama pasokan per hari ke Pasar Induk Kramat Jati dapat mencapai 134 ton. Adapun pasokan terendah adalah 81 ton dengan rentang harga antara Rp10.000/kg - Rp16.000/kg. Harga cenderung meningkat pada minggu ketiga Maret ketika pasokan berkisar antara 50 ton/hari - 116 ton/hari dengan rerata harga Rp28.000/kg - Rp34.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper