Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kritik Kemenhub Soal Sepinya Bandara Kertajati ke Pemprov Jabar

Kementerian Perhubungan menyebut peran pemerintah daerah dalam menyediakan infrastruktur penunjang bisa menjadi kunci optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati.
Ruang tunggu penumpang di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat./Antara
Ruang tunggu penumpang di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebut peran pemerintah daerah dalam menyediakan infrastruktur penunjang bisa menjadi kunci optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati.


Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengaku sudah berupaya meminta maskapai untuk membuka rute dari dan ke Bandara Kertajati termasuk memberikan promosi kepada masyarakat. Namun, aksesibilitas dan infrastruktur penunjang di wilayah tersebut masih belum siap.


"Perlu diimbangi juga dengan peran pemda [Pemprov Jawa Barat] untuk menciptakan demand yang memadai. Pemda diharapkan dapat mencipkan kegiatan-kegiatan [wisata dan ekonomi] untuk meningkatkan permintaan," kata Polana kepada Bisnis, Minggu (21/4/2019).


Dia menambahkan, kesiapan fasilitas dari sisi bandara sebenarnya sudah siap, tetapi penumpang tidak bisa didapatkan hanya dengan hal itu. Sesuai dengan studi kelayakan (feasibility study) yang pernah dilakukan, bandara tidak bisa bekerja sendiri.

 
Pihaknya mengakui bahwa selama Bandara Husein Sastranegara di Bandung tidak dibatasi pelayanan penerbangannya, maka permintaan Bandara Kertajati tidak akan terbentuk. Akan tetapi, pembatasan layanan penerbangan tersebut harus ditunjang dengan infrastruktur penunjang, seperti perhotelan, area komersial, daerah wisata, dan restoran.


Polana menyebut, saat ini bandara bukan hanya sebagai tempat perpindahan moda transportasi, tetapi juga merupakan pusat kegiatan ekonomi, sehingga perlu diciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menciptakan permintaan.


"Banyak faktor mempengaruhi demand penerbangan, Kemenhub tidak bisa bekerja sendiri, perlu sinergi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper