Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan tahap pelelangan pada proyek sistem pengolahan air limbah terpadu (SPAL) di Jakarta atau Jakarta sewerage system (JSS) bisa digelar pada pertengahan 2019.
Proyek ini digadang-gadang bisa meningkatkan cakupan pelayanan air limbah di Jakarta menjadi 20 persen.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga mengatakan proyek JSS akan dibangun secara bertahap, dimulai dari zona 1 dan zona 6 dari total 15 zona yang direncanakan.
Dia menyebut, saat ini pihaknya masih merampungkan detail engineering design (DED). Desain ini akan menjadi pedoman bagi pelaksanaan lelang pekerjaan fisik, mulai dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL) hingga jaringan pipa.
"Loan signing sebentar lagi, jadi bulan Mei. Sambil kami pararel desain setelah itu lelang," ujar Danis di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Jepang lewat Japan International Cooperation Agency (JICA) bakal mendanai proyek JSS. Pinjaman untuk proyek ini sudah masuk dalam Daftar Rencana Prioritas Pinjaman / Hibah Luar Negeri atau green book yang disusun Bappenas.
Baca Juga
Dalam daftar tersebut, rencana pinjaman sebesar US$613 juta untuk zona 1 dan US$281,64 untuk zona 6 fase 1.
Dia menambahkan, proses pelelangan diperkirakan memakan waktu tiga hingga empat bulan. Oleh karena itu, dia berharap proyek JSS bisa memulai konstruksi di akhir 2019 guna meningkatkan cakupan pelayanan pengolahan air limbah yang masih rendah.
Secara keseluruhan, proyek JSS mencakup 15 zona dengan dua zona prioritas, yaitu zona 1 dan zona 6. Zona 1 akan dibangun di Pluit, Jakarta Utara dengan kapasitas 1980.000 meter kubik per hari. Adapun zona 6 dibangun di Duri Kosambi, Jakarta Barat dengan kapasitas 282.000 meter kubik per hari.