Bisnis.com, JAKARTA - Asperapi ingin menjadikan exhibition atau pameran sebagai penyokong utama di industri meeting incentive convention exhibition (MICE).
Industri MICE adalah suatu keniscayaan dalam mendatangkan wisatawan berkualitas dengan spending money yang bagus. Mereka datang ke suatu negara dalam rangka berbisnis. Lebih dari sekadar melakukan liburan.
Salah satu bagian kecil dari MICE yakni exhibition diupayakan akan menjadi penyokong utama dalam industri ini. Baik secara bisnis, mendatangkan devisa hingga wisatawan mancanegara (wisman). Sebagaimana diketahui peranan meeting incentive dan convention dalam MICE itu sendiri pun mampu memberikan kontribusi besar dalam mendatangkan wisman.
Hosea Andreas Runkat, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) periode 2019-2022, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat mengungkapkan bahwa Asperapi pun akan berupaya pula meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan MICE atau mafhum disebut sebagai wisatawan bisnis. Asperapi pun akan turut mendukung program pemerintah dalam pengembangan 16 daerah Destinasi MICE.
“Asperapi Akan fokus pada destinasi yang potensial dan yang sudah eksis. Untuk daerah potensial MICE, Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Kota yang telah eksis adalah Jakarta dan Bali,” tambah Andre.
Giri Adnyani, Deputi Bidang Kelembagaan dan Industri Kementerian Pariwisata, menjelaskann, pemerintah dalam hal ini telah menetapkan pariwisata sebagai leading sektor. Artinya, upaya pembangunan lain, seperti infrastruktur, dan SDM, tersebut diperuntukan dalam rangka pengembangan pariwisata.
Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar), bersedia bersinergi dengan stakeholders lain seperti Asperapi. "Turis yang datang dengan alasan MICE itu spending nya lebih tinggi daripada turis leisur. Meski demikian, kita menginginkan dampak dinikmati juga oleh masyarakat. Sebab pariwisata Indonesia adalah base community base tourism," tambah Giri Adnyani.
Dalam hal kebijakan, ada dua peraturan menteri pariwisata yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan MICE. Pertama, Peraturan Menpar No.2 tahun 2017, tentang pedoman penyelenggaraan event MICE. Kedua, Peraturan Menpar No.5 tahun 2017, tentang pedoman destinasi MICE, ada 9 kriteria dan 66 indikatornya.
Dari kedua kebijakan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri MICE seperti Asperapi. "Kami berharap Asperapi dapat membantu data base MICE Indonesia. Sebab data yang dimiliki UNWTO, WTTC itu sudah 2 tahun yang lalu. Kita pun harus bersinergi untuk mengidentifikasi apa yang menjadi fokus utama dari program nasional baik dalam tema maupun pembangunan nasional," ungkap Giri.